Buru Nunun, KPK Diminta Tiru Densus 88

Kamis, 09 Juni 2011 – 09:18 WIB

JAKARTA -- Dalam upaya menemukan keberadaan Nunun Nurbaetie, tersangka suap Dewan Gubernur Bank Indonesia yang juga istri mantan Wakapolri Komjen Pol Adang Daradjatun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disarankan untuk meniru Densus 88Menurut Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Densus bisa bergerak cepat dan selalu berhasil mencokok buronan pelaku aksi teror.

"KPK bisa merujuk pada yurisprudensi dalam penanganan kasus terorisme yang dilakukan densus 88

BACA JUGA: Nazaruddin Dipanggil KPK Beserta Istri

Densus dengan cepat melakukan penggeledahan di rumah tersangka, selama berhari-hari," terang Neta S Pane, Kamis (9/6).

Dia menjelaskan, dalam upaya mengejar pelaku aksi teror, Densus bisa membawa istri, anak, ayah, ibu dan anggota keluarga tersangkake kantor polisi untuk diperiksa demi mendapatkan petunjuk keberadaan tersangka
"Yurisprudensi ini harus dilakukan KPK

BACA JUGA: DPR Berang ke KPK

Sebab, kejahatan korupsi tidak lah lebih terhormat dari terorisme," tegasnya.

Selain itu, IPW berharap mantan Wakapolri Adang Dorodjatun sebagai suami Nunun, mau membantu KPK menuntaskan kasus istrinya itu
Sebagai mantan pejabat tinggi penegak hukum, kata Neta, Adang harus menjadi contoh bahwa siapa pun di negeri ini harus patuh hukum.

"Jika istrinya terus menjadi buronann, tentu akan menjadi pukulan psikologis bagi keluarga Besar Polri

BACA JUGA: Polisi Terkesan Lambat, Panja Andi Nurpati Bergulir

Jika Adang tak kooperatif, KPK harus segera melakukan penggeledahan ke rumah Adang, untuk mencari petunjuk dimana sesungguhnya istrinya berada," kata Neta.

Sebelumnya diberitakan, Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris memiliki keterangan yang menarik tentang keberadaan NununFahmi menuturkan, Nunun kini tengah berada di rumahnya di Kamboja dalam keadaan sehat.

Fahmi yang Februari lalu telah melaporkan keberadaan Nunun di Bangkok ke KPK mengatakan, Nunun sudah meninggalkan negeri gajah tersebut sejak 23 Maret silamTujuan pelariannya adalah Vietnam, lantas disambung ke Phnom Penh, ibukota Kamboja"Sekarang masih di Phnom PenhPertama datang dia tinggal di hotel, sekarang sudah punya rumah," ujar Fahmi usai menjadi pembicara dalam bedah buku Pak Harto, The Untold Stories di Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (8/6)(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter Pertimbangkan Pengangkatan Silikon di Payudara Malinda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler