Buruh Jateng akan Demo RUU Cipta Kerja Lagi, Ganjar: Saya Minta Bantuan, Tolong Mari Hentikan Kerumunan Itu

Minggu, 11 Oktober 2020 – 18:43 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta tak ada demo lagi untuk cegah penularan covid-19. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima informasi akan adanya aksi demo dari para buruh di Semarang, Senin (12/10) besok. Karena itu, Ganjar meminta agar semua pihak memahami kondisi pandemi COVID-19.

Ganjar pun mengaku sudah berdiskusi termasuk dengan buruh, terutama meminta bantuan agar meminimalisir terjadinya kerumunan yang berpotensi penularan virus corona. Sebab, saat ini pandemi COVID-19 masih ada.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Sukarelawan Jokowi Kecewa Berat, Buruh Ogah Dukung Menantu Presiden, Ferdinand Berbeda Sikap

“Saya hanya minta bantuan, tolong mari hentikan kerumunan-kerumunan itu. Ayo semua bareng-bareng menyelesaikan dengan duduk, kami siapkan ruangnya. mari  bicara dengan baik-baik,” tegas Ganjar di rumah dinasnya, Minggu (11/10/2020).

Bahkan, kata Ganjar, pihaknya juga akan maksimal dalam menjembatani. Misalnya, lanjut Ganjar, dengan mengundang narasumber-narasumber terkait ke Jawa Tengah.

BACA JUGA: Polisi Tetapkan 43 Orang Jadi Tersangka Rusuh Demo Tolak UU Cipta Kerja, 14 Ditahan, Sisanya Wajib Lapor

“Apakah dari pemerintah, apakah dari DPR RI, bisa kok kami undang,” kata Ganjar.

Ganjar mengaku khawatir, karena masih ada yang memutuskan mengambil langkah turun ke jalan atau demonstrasi. Ganjar berharap, seluruh pihak bisa bersama-sama memahami situasi pandemi ini.

BACA JUGA: Pak Ganjar Menyiapkan Masukan dari Masyarakat untuk RPP UU Cipta Kerja

“Ini yang bikin deg-degan terus menerus, begitu ada kerumunan ini sudah pasti besok meningkat ini. Pandemi ini belum selesai nanti yang positif meningkat dan ini akan makin panjang lagi. Saya minta tolong betul kepada kawan-kawan untuk tidak ke jalan agar kita bisa mencegah terjadinya penularan,” terangnya.

Di sisi lain, Ganjar juga berharap tidak terjadi demonstrasi untuk mengurangi potensi keterlibatan pelajar. Hal ini, menyusul aksi demonstrasi pada Kamis (8/10) lalu yang berujung ricuh dan sejumlah pelajar diamankan.

“Harapan kita semua orang tua menjadi peduli sekarang sehingga kalau ada berita ngajak demo atau sebagainya orang tua sudah langsung waspda, peduli. Alarmnya bunyi dan itu artinya untuk menjaga anak secara bersama-sama,” pungkasnya. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler