jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jawa Timur (FSP RTMM-SPSI Jatim) bersama perwakilan serikat pekerja/serikat buruh meminta perlindungan langsung kepada Menko Polhukam Mahfud MD.
Perlindungan itu terkait dengan tekanan yang mereka alami akibat rencana kenaikan cukai tembakau, pandemi COVID-19, dan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
BACA JUGA: Perangi Hoaks tentang Produk Tembakau Alternatif, Hasil Riset Harus Terus Disampaikan
Didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, rombongan serikat pekerja/serikat buruh ini menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah pusat belum lama ini.
Juru bicara FSP RTMM-SPSI Jatim Santoso mengatakan buruh di sektor industri hasil tembakau sangat tertekan akibat rencana kebijakan kenaikan tarif cukai rokok.
BACA JUGA: Cukai Rokok Naik Terlalu Tinggi, Petani dan Pekerja SKT Makin Menderita
"Kenaikan cukai menjadi musibah karena di masa pandemi," seru Santoso.
Karena itu, FSP RTMM-SPSI Jatim memohon kepada pemerintah agar tidak terjadi kenaikan cukai rokok pada 2021, khususnya segmen sigaret kretek tangan (SKT).
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Dengarkan Suara Konsumen terkait Regulasi Produk Tembakau Alternatif
Industri ini perlu dilindungi karena termasuk industri padat karya yang bisa membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran di daerah.
Sementara, Ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji menuturkan rencana kenaikan cukai tembakau 2021 akan memberatkan petani tembakau.
Pihaknya berencana menemui pemerintah bila keluhan petani tembakau diabaikan. Pasalnya, petani tembakau sudah cukup sengsara dengan adanya kenaikan cukai tembakau 23 persen pada tahun ini ditambah dampak pandemi.
Kenaikan cukai 2020 menyebabkan turunnya serapan industri sebesar 50%. Karena itu APTI menantikan langkah baik dari pemerintah untuk membantu para petani dalam masa sulit ini.
“Kalau cukai naik yang diuntungkan pemerintah dan industri, petani rugi. Nah, kalau mau dinaikkan lagi, pemerintah dan industri tambah untung petaninya mati semua,” keluh Agus.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy