Bus Gandeng Transjakarta Terbelah Dua

Jumat, 08 Agustus 2014 – 03:43 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Rasa aman moda transportasi masal Transjakarta makin mengkhawatirkan. Setelah bus sering kecelakaan dan terbakar, kini bus articulated juga mengancam penumpang. Seperti yang dialami bus Transjakarta koridor XI jurusan Pulogebang-Kampung Melayu terbelah dua saat melintas di Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, kemarin (7/8) siang.

Penyebabnya baut yang ada di sambungan bus gandeng itu mengalami patah. Beruntung pada peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Sebelum peristiwa terjadi, sekitar 40-an penumpang tengah menumpang bus itu sudah dievakuasi petugas ke bus Transjakarta lainnya.

BACA JUGA: Eskalator Blok G Rampung, Perluasan Parkir Mendesak

Pantuan INDOPOS (Grup JPNN), peristiwa pada pukul 12.15 itu terjadi di pertigaan traffic light Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur membuat arus lalu lintas tersendat.

Pramudi bus, Himawan (39), menuturkan peristiwa terjadi saat itu bus B 7308 IV dengan 40 penumpang melaju dari arah Stasiun Jatinegara menuju Cipinang. Tiba-tiba, dia mendengar bunyi gemertak pada busnya seperti terkena jalan lubang saat melaju mendekati lampu merah Kejari Jakarta Timur.

BACA JUGA: Ahok Senang tak Masuk Daftar Calon Kabinet Jokowi-JK

"Saya merasa ada yang aneh. Usai lampu merah kecepatan saya kurangi. Karena masih khawatir, saya matikan mesin meskipun bus di tengah lampu merah," ujar Himawan, kemarin (7/8).

Benar saja bus bernomor lambung DMR 005 itu bermasalah. Menurut Himawan, di bagian sambungan bus terlihat ada patahan. Tidak mau ambil resiko, seluruh penumpang dievakuasi ke bus Transjakarta lainnya. Setelah berkoordinasi dengan pool pusat Transjakarta, bus itu diminta mundur pelan-pelan.

BACA JUGA: Pendatang Baru Serbu Depok

Sebab, lokasi bus mengganggu pengguna jalan  yang hendak menuju Jalan DI Panjaitan dan ke Arah Pondok Kopi hingga membuat kemacetan. Saat mencoba mundur, Himawan mengaku tak bisa melakukannya. Terdapat masalah pada mesin akibat sambungan bus terpisah karena adanya baut yang patah.

Rupanya, 10 baut yang menghubungkan bagian depan dan belakang bus patah. Diperkirakan baut bus gandeng yang dioperasikan Damri ini memiliki kualitas yang tidak memadai.

"Kendaraan tidak bisa mundur. Suspensi anginnya juga habis. Mesin yang berada di bagian belakang semakin berat. Akibatnya, bus terangkat dan bagian penutup sambungan pun terbuka hingga membuat bus seperti terbelah," lanjut Himawan lagi.

Padahal, lanjutnya juga, baru sebulan lalu bus itu lolos uji KIR di UPT PKB Pulogadung, Jakarta Timur. Berdasar stiker yang tertera di badan bus, masa berlaku uji KIR hingga 8 Januari 2015. Selain itu, Himawan juga mengaku bus yang dikemudikannya itu rutin dirawat di pool.

"Termasuk tadi pagi (kemarin, Red). Sebelum jalan mekanik di pool sudah memeriksa. Kondisi bus baik katanya," cetusnya lagi.

Patahnya bus Transjakarta gandeng itu membuat beberapa mekanik Transjakarta datang ke lokasi kejadian. Dari siang hingga sore kemarin, bus masih belum bisa jalan. Akibatnya, arus lalu lintas yang bertepatan pada jam pulang kantor  mengalami kemacetan cukup parah di kawasan tersebut.

Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Supoyo mengatakan, pihaknya menurunkan petugas untuk mengantisipasi dampak kemacetan yang ditimbulkan bus gandeng yang patah tersebut.

"Sore menjelang malam, bus Transjakarta akhirnya dievakuasi," terangnya kepada INDOPOS. (nas)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Ladeni Penghalang Penertiban PKL Monas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler