jpnn.com, JAKARTA - PT. Mobil Anak Bangsa (MAB) terus berusaha meningkatkan jumlah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada bus listrik mereka.
Direktur Utama MAB Kelik Irwantono menargetkan TKDN di bus listrik mereka bisa mencapai 40 persen atau lebih.
BACA JUGA: Tahun Ini, MAB Siap Berekspansi ke Pasar Truk, Pikap, Hingga Angkot Listrik
Saat ini, mayoritas komponen (65 persen) yang dibutuhkan untuk membuat bus listrik masih didatangkan dari luar negeri, seperti motor propulsion, transmisi, axle (DANA), Baterai (CATL), sistem suspensi & rem (Wabco), serta sistem setir (BOSCH).
Dia menambahkan usaha peningkatan TKDN itu agar produk-produk MAB bisa mendapatkan subsidi insentif yang sudah diberlakukan oleh pemerintah.
BACA JUGA: Bus Listrik Ini Resmi Diluncurkan, Mas Nadiem: Didesain Oleh Anak Bangsa
"Kami lagi urus, saya percaya diri TKDN kami di atas 25 persen," ujat Kelik, di Jakarta, Selasa.
Meski belum mendapatkan jatah insentif dari pemerintah, MAB selama tahun 2022 sudah berhasil menjual sekitar 40 unit yang sudah tersebar di hampir seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Bus Listrik Produksi PT MAB Digunakan pada Asian Games 2018
Perusahaan yang didirikan Jenderal (Purn) Moeldoko itu memiliki fasilitas produksi PT. Karoseri Anak Bangsa (KAB) di Demak, Jawa Tengah.
Kapasitas produksi KAB saat ini berkisar antara 150-200 unit per tahun.
MAB juga berusaha menggenjot jumlah produksi untuk bisa terus memasarkan berbagai bus elektrik mereka yang memiliki panjang 8 meter ataupun 12 meter.
"Kami ingin tingkatkan jumlah produksinya, tetapi balik lagi tergantung pasar itu sendiri nantinya seperti apa," kata Kelik.
Bus listrik buatan MAB sudah terjual sebanyak 40 unit ke sejumlah perusahaan swasta dan pemerintah kota.
Selanjutnya, Kelik mengatakan MAB tahun ini akan mencoba berekspansi ke pasar kendaraan komersial ringan, seperti truk, pikap, dan angkot. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Persen Saham PT MAB untuk Anak Bangsa
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha