Bus Rombongan SMP Majalaya Diserang Massa sambil Teriak The Jakmania

Minggu, 18 Oktober 2015 – 01:54 WIB
Suporter Persib, Bobotoh. Foto: Wahyudin/dok.JPNN

jpnn.com - MAJALAYA - Aroma panas makin terasa jelang laga final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/10).

Kejadian targis terjadi pada Sabtu (17/10) dinihari, yang diduga terkait dengan disharmoni pendukung Persib, Bobotoh, dengan suporter Persija, The Jakmania.

BACA JUGA: Gara-gara Spanduk, 9 Jakmania Diamankan Polisi

Tujuh bus pengantar rombongan SMPN 1 Majalaya dilempari batu saat mau melaksanakan study tour ke wilayah Banten oleh ratusan orang di Tol Cawang, Jakarta, Sabtu dinihari. Ratusan siswa siswa serta para guru menjadi histeris saat orang-orang tersebut melempari kendaraan yang ditumpanginya.

Ketua Panitia Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) SMPN 1 Majalaya yang memimpin study tour tersebut, Yayan Jaka mengatakan, tragedi tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 dinihari. Pada saat itu, rombongan busnya baru keluar dari gerbang tol. Kemudian tiga remaja berusaha menghalangi dan memepet bus menggunakan sepeda motornya.

BACA JUGA: Agen Lopez Pastikan Tak Ada Penawaran dari La Viola

 "Tidak lama kemudian, ada ratusan orang keluar dari tempat-tempat gelap di pinggir jalan tol. Mereka meneriakkan 'The Jak Mania' berulang kali dan mulai melempari kami dengan batu, paving block dan pecahan botol. Saya memerintahkan anak-anak untuk tiarap dalam bus dan jeritan mulai terdengar dengan histeris," kata Yayan saat ditemui di SMPN 1 Majalaya.

Para guru, tutur Yayan, berusaha melindungi para pelajara. Tidak sedikit di antaranya terkena pecahan kaca dan batu. Dada Yayan terkena hantaman paving block dan membuatnya roboh.

BACA JUGA: Mantan Bek Inter dan Roma Gantung Sepatu Akhir Musim Ini

"Alhamdulillah sopir bus tetap fokus menjalankan bus supaya tidak berhenti. Kalau saja berhenti, habislah kami. Kami melihat mobil-mobil berpelat D lainnya dilempari juga. Mereka berlarian mengejar bus sambil terus melempari kami," tuturnya.

Yanyan pun mengungkapkan, tidak ada satupun siswanya mengalami luka akibat kejadian tersebut. Tas-tas yang dijadikan pelindung dari serangan itu mengalami kerusakan. Sedangkan, bus-bus yang mereka tumpangi rusak. Akhirnya, mereka membatalkan studi tournya ke Banten dan berbalik ke Majalaya, Kabupaten Bandung.

"Sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian, kami baru melihat seorang polisi. Akhirnya kami pun meminta bantuan kepada polisi tersebut untuk mengantarkan mereka sampai gerbang tol Bekasi," ungkapnya.

Sebelumnya, mereka meninggalkan Majalaya menggunakan tujuh bus, sekitar pukul 21.00. Dalam insiden tersebut, lima bus yang mengalami kerusakan. Dalam rombongan tersebut, terdapat 364 pelajar dan 35 pembimbing dari SMPN 1 Majalaya.

Yayan juga menjelaskan, tadinya mereka akan ke Masjid Agung Banten, Museum Banten, Pantai Karang Bolong, dan Pantai Carita. "Kami hanya guru dan siswa-siswinya, bukan suporter sepakbola. Kalau mereka jantan, harusnya lihat siapa lawannya, bukan asal serang seperti teroris," ujarnya.

"Apa hubungannya kami dengan pertandingan antara Persib dan Sriwijaya? Mereka malah merusak citra daerahnya sendiri. Dan apa hubungannya kami dengan kepentingan mereka sampai ikut menjadi korban," kata guru IPA di sekolah yang terletak di Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, tersebut. (yul/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasihan, Persib Dikawal Maksimal, Sriwijaya FC Enggak.. Bikin Iri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler