Butuh Investasi, China Siapkan Karpet Merah untuk Cukong Asing

Minggu, 05 September 2021 – 00:24 WIB
Presiden China Xi Jinping (depan enam kanan) foto bersama para kepala dan pejabat negara lain usai membuka Pameran Impor Internasional China (CIIE) ke-2 di Shanghai. Foto: Antara

jpnn.com, BEIJING - China akan meluncurkan lebih banyak kontrak berjangka sebagai upaya menarik minat investor asing dalam transaksi perdagangan di bursa berjangka.

China juga akan membangun pasar berjangka komoditas internasional dalam mata uang renminbi (yuan), demikian pernyataan Dewan Negara di Beijing, Jumat (3/9).

BACA JUGA: Pejabat China Beretnis Uighur Desak Taliban Musuhi Gerakan Islam

Langkah itu salah satunya untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi di kawasan perdagangan bebas.

Menurut Dewan Negara --elemen penting dalam struktur pemerintahan China-- selama ini sejumlah perusahaan dan investor asing mendapatkan akses yang terbatas saat memasuki pasar komoditas China yang sangat luas.

BACA JUGA: Korut Sekutu Terdekat China, tetapi Ogah Gunakan Vaksin Sinovac

Oleh sebab itu, China bakal membuka beberapa kontrak berjangka untuk pedagang asing, di antaranya pada komoditas minyak mentah, bijih besi, karet alam TSR-20, bahan bakar minyak rendah sulfur, dan tembaga.

"China akan mempercepat program untuk investor asing, membangun pasar berjangka komoditas internasional dengan harga standar renminbi, dan mengembangkan harga berjangka yang representatif secara luas agar bisa diikuti oleh pedagang domestik dan asing," kata Dewan Negara seperti dikutip media penyiaran China.

BACA JUGA: Bantu Aktivis Anti-China, Organisasi Kemanusiaan Disikat Polisi

Dewan Negara juga akan meluncurkan skema percontohan hak kekayaan intelektual di zona perdagangan bebas yang memenuhi syarat berdasarkan portofolio paten industri bernilai tinggi.

Kebijakan itu memungkinkan perusahaan leasing keuangan yang memenuhi syarat di zona perdagangan bebas untuk berbagi kuota utang luar negeri.

Beberapa hari lalu Bursa Efek Beijing dibuka. Bursa terakhir ini merupakan pasar modal ketiga yang dimiliki China setelah Shenzhen dan Shanghai. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler