jpnn.com - JAKARTA - Tim transisi pasangan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tengah mencari penasihat. Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif menjadi salah satu kandidat kuat.
Hari ini, Kamis (7/8), Tim Transisi mengundang pria yang biasa disapa Buya Syafii itu ke markasnya di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta Pusat. Secara langsung, tim bentukan Jokowi itu menyampaikan niatnya untuk meminang Syafii sebagai penasihat.
BACA JUGA: Jokowi Siap Dipanggil Mabes Polri
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengatakan, pihaknya memiliki alasan kuat untuk menjadikan Buya Syafii sebagai penasihat. Yakni kontribusi Syafii yang cukup besar dalam mengantarkan Jokowi ke kursi RI1.
"Meminta pendampingan Buya selama proses sampai bulan Oktober. Dari awal Pak Jokowi disiapkan menjadi capres, Buya salah satu tokoh yang kami ajak konsultasi," kata Andi di kantor Tim Transisi, Kamis (7/8).
BACA JUGA: Jokowi Ajukan Saksi Ahli
Sementara itu Buya Syafii mengaku belum menerima tawaran jabatan dari Tim Transisi. Ia mengungkapkan bahwa dirinya perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta para tokoh senior yang tergabung dalam koalisi partai politik (parpol) pendukung Jokowi-JK. "Kalau ke arah sana (jadi penasihat), saya harus ketemu Bu Mega dulu, ketemu Pak JK dan Surya Paloh dulu," ujarnya.
Seperti diberitakan, Jokowi telah membentuk tim khusus untuk mengawal transisi pemerintahan ke kabinetnya. Tim terdiri dari lima orang yakni Rini M Soemarno (ketua), Hasto Kristiyanto, Akbar Faizal, Anies Baswedan, dan Andi Widjajanto.
BACA JUGA: Pastikan Tim Transisi tak Otomatis Masuk Kabinet
Tim Transisi akan diperkuat sejumlah penasihat. Jokowi sempat mengungkapkan bahwa dirinya mengantongi tiga nama tokoh senior untuk ditunjuk sebagai penasihat tim tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Ngeluh Lebaran Tanpa Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi