Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, program buyback akan terus dimatangkan dengan mempertimbangkan arus kas BUMN bersangkutan''Secara prinsip akan tetap dijalankan,'' ujarnya di Jakarta, Senin (6/10).
Dalam dua bulan terakhir, Kementerian BUMN memang mengarahkan beberapa perusahaan pelat merah untuk mengkaji buyback
BACA JUGA: Bank Kolaps di AS Bakal Melonjak
Di antaranya PT Aneka Tambang/Antam (ANTM), PT Bukit Asam (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Timah (TINS).Menurut Sofyan, turunnya hampir semua harga saham akibat terimbas krisis keuangan di Amerika Serikat (AS), sebenarnya membuat program buyback menjadi lebih menarik karena BUMN bisa membeli saham di harga rendah
''Sebab, cash management juga harus diperhitungkan
BACA JUGA: Produk Syariah Lebih Stabil
Kalau akses likuiditas mereka bagus, bisa buybackProgram buyback juga menjadi salah satu topik pembicaraan dalam Rapat Koordinasi di Kantor Menko Perekonomian Minggu lalu (5/10)
BACA JUGA: Eropa Proteksi Simpanan
Dalam rapat untuk menyikapi krisis keuangan di AS tersebut, Sofyan mengatakan, pada dasarnya BUMN-BUMN yang diarahkan untuk melakukan buyback sudah sepakat dengan program tersebut.(owi/fan)BACA ARTIKEL LAINNYA... Agustus, Ekspor Turun
Redaktur : Tim Redaksi