jpnn.com, PADANG PARIAMAN - Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Inovasi Wakaf bersama Hutama Karya merenovasi total bangunan Surau Bungo Mandahiling Ludai, Pagaruyung, Sumatera Barat. Tempat ibadah sekaligus pencetak para penghafal Al-Qur'an (hafiz) yang sering mendulang prestasi itu bangunannya terancam ambruk.
Ustaz Ichsan Salam, chief Finance Officer BWA mengatakan bila tidak cepat-cepat diganti, dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa ambruk dan mencederai jemaah saat salat atau anak-anak yang sedang belajar agama.
BACA JUGA: Kemenko PMK Dukung Program Beasiswa Kader Surau YBM BRI
"Kondisi tempat wudu dan toiletnya pun sangat buruk, tidak layak untuk dijadikan tempat bersuci,” kata Ustaz Ichsan dalam siaran persnya, Rabu (20/10).
Desa Mandahiling Ludai merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, dengan mayoritas masyarakat muslim. Penduduknya kurang lebih 150 KK dengan penduduk total sekitar 500 orang.
BACA JUGA: JK Sesalkan Gema Surau Berkurang
"Surau ini menjadi satu-satunya tempat sarana ibadah masyarakat dan tempat anak-anak untuk belajar mengaji dan menghafal Al-Qur’an. Mereka langganan juara di sini," kata Ichsan.
Selain prestasi dalam kejuaraan lomba tahfidz, juga lomba azan, pidato bahkan Musabaqah Tilawatil Qur’an sebagai juara umum di tingkat Nagari Pagaruyung.
BACA JUGA: Ada Silsilah di Surau Tinggi Calau, Nabi Muhammad Urutan Pertama, Syekh Abdul Wahab ke-33
Melalui Program Wakaf Khusus Dakwah yang menggandeng PT Hutama Karya (Persero), surau ini lantas diperbaiki total. Selain itu masyarakat juga menerima bantuan wakaf Al-Qu'ran.
Proses renovasi dibagi atas tiga bagian yang meliputi bangunan utama surau seluas 100 meter persegi, tempat wudu dan toilet seluas 35 meter persegi, juga tempat tinggal ustaz seluas 53 meter persegi. Proses renovasi total ini selesai 17 Agustus dan diresmikan 15 Oktober 2021.
"Tujuan renovasi surau ini agar layak untuk ibadah dan belajar mengaji serta menghafal Al-Qur’an. Sumber dananya berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR),” kata Tjahjo Purnomo EVP Corporate Secretary Hutama Karya.
Ustaz Yuhendri, pengajar sekaligus pengasuh di surau tersebut menyatakan bangunan surau memang telah berusia 15 tahun dan sudah mendesak diperbaiki karena rusak di sana sini, tetapi masyarakat tidak mampu merenovasinya.
"Kami di kampung dalam kondisi ekonomi kurang mampu, sehingga belum sanggup memperbaiki. Karenanya sangat bersyukur dengan bantuan ini,” pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Mesya Mohamad