jpnn.com - JPNN.com – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Bogor melambung tinggi bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan pada akhir tahun lalu.
Sejak akhir tahun hingga saat ini, harga cabai khususnya cabai jablay terus mengalami kenaikan sampai 40 – 50 persen dari harga sebelumnya.
BACA JUGA: Awal 2017, Harga Cabai Rawit Masih Tinggi
Dua pasar Bogor, di Jambu 2 dan Pasar Bogor, harga cabai jablay per kilogramnya Rp 120.000 – Rp 150.000.
“Sudah beberapa hari cabai naik terus. Apalagi cabai Jablay, sekarang saya jual Rp 120.000. Di depan ada yang sudah jual Rp 150.000 perkilo,” ujar pedagang cabai dan bumbu Pasar Jambu 2, Otif Putra Banten kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group), kemarin.
BACA JUGA: Cabai Busuk Diborong, Harga 40 Ribu
Harga sebelum mengalami kenaikan hanya kisaran Rp 80.000 – Rp 85.000 per kilogramnya.
Tidak hanya Otif putra Banten, pedagang lain di Jambu 2, Noh juga mengatakan hal yang sama, hampir semua jenis cabai mengalami kenaikan.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Kembali Stabil Diawal Tahun
“Cabai jablay yang paling tinggi. Naiknya perkilo itu bisa Rp 50.000. Semua cabai harganya naik,” ungkap Noh menambahi Otif Putra Banten.
Hal senada juga diungkapkan pedagang sembako dan bumbu di Pasar Bogor, Musrollah kalau kenaikan harga sudah mulai dirasakan pedagang sejak minggu lalu, jelang akhir tahun.
Hanya kenaikan tidak langsung tinggi, cukup bertahan. Saat ini harga cabai Jablay bisa sampai Rp 120.000 – Rp 125.000 per kilogramnya.
Tidak hanya cabai Jablay yang mengalami kenaikan, untuk cabai merah besar, kriting dan cabai rawit ijo juga mengalami kenaikan.
“Kalo cabai lain naik tapi masih cukuplah. Bisa jual Rp 8.000 per ons. Jablay sama sekali ga bisa jual murah,” terang Musrollah dengan rasa cemas.
Bahkan harga cabai Jablay pada minggu ini diperkirakan bisa mencapai Rp 180.000 perkilogramnya.
Harga yang sudah melebihi harga daging sapi lokal perkilogramnya. Jenis cabai yang lain, diantaranya cabai merah besar saat ini Rp 38.000, sebelumnya hanya kisaran Rp 20.000 – Rp 25.000, cabai merah kecil atau cabai kriting Rp 50.000, sebelumnya hanya Rp 35.000 per kilogramnya. Termasuk juga cabai rawit ijo, sekarang Rp 80.000, sebelumnya Rp 40.000 per kilogramnya.
“Yang lain ada yang turun, ada juga naik. Kalopun ada yang naik ga setinggi cabai Jablay,” terang Musrollah. K
omuditas lain yang juga mengalami kenaikan harga, seperti tbawang putih Rp 40.000, sebelumnya hanya Rp 38.000 perkilogram dan juga beberapa jenis sayur mayur. Seperti wortel Rp 10.000, sebelumnya hanya Rp 5.000 – Rp 6.000, brokoli dan masih ada jenis sayur lain.
Untuk rempah -rempah dan bumbu, telur harga relatif stabil. Dari ketiga pedagang diatas, berharap walaupun harga cabai Jablay terus melambung tinggi, diharapkan stok serta dengan kualitas bagus tetap tersedia.
Nah, saat ini yang terjadi dipasar Bogor, tidak hanya harga yang melambung tinggi, untuk stok sangat terbatas. Sebelumnya, Otif mengaku bisa meminta dan membeli stok cabai cukup banyak dan bebas menentikan.
Kemarin saja, Otif mengaku melakukan pemesanan 40 kilogram, hanya diberikan agen 1/5 dari permintaan kisaran 8-10 kilogram. Stok yang ada tidak dapat mencukupi penjualan, setengah hari berjualan stok sudah menipis.
“Ada stok sedikit. Itupun jelek banyak mau busuk. Ga akan bisa sampai 11 malam udah habis,” ujar Otif pelan.
Saat ini Otif dan Noh mengaku, masih mengambil stok cabai di Pasar Induk Kemang untuk cabai yang dapat memenuhi sedikit permintaan. Sedangkan sayur dan komuditas lain, pasar Cipanas dan juga daerah Bandung.
Cuaca yang tak menentu ini menyebabkan hasil panen petani berkurang, rusak karena terkena hujan dan akhirnya panen gagal, banyak cabai membusuk.
Manfaat pohon yang semakin berkurang, yang awalnya 1 pohon dapat 10 – 15 kali panen, dan tahun lalu itu 1 pohon hanya 5-10 kali panen. Karena curah hujan yang terus-menerus yang akhirnya petani enggan untuk memanen.
“Cabai naik ya panen yang kurang. Cuaca, cabe sedikit berkurang susah dapatkannya,” ucap Musrollah.
Sementara itu untuk penjualan, semua pedagang mengaku mengalami penurunan cukup besar. Sehari penjualan mengalami penurunan lebih dari 50 persen.
Tidak hanya karena stok yang terbatas, dan juga harga yang sangat tinggi hingga pembeli mengurangi pembelian. Yang awalnya dapat membeli cabai sampai 2 – 4 kilogram, setelah harga cabai naik hanya membeli 200 – 250 gram.
“Mengurangi. Sekarang udah jarang jual sampai berkilo-kilo,” ucap Otof Putra Banten. Kalaupun ada yang membeli 250 gram atau 1/4 kilogram sudah cukup baik. (mer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rawit Merah Makin Pedas, Rp 100 Ribu!
Redaktur & Reporter : Soetomo