jpnn.com - jpnn.com -Saat ini harga cabai di pasaran tembus hingga Rp 150 ribu per kilogram di pasar tradisional Surabaya.
Hal ini karena pasokan berkurang dan jalur yang dilalui untuk distribusi cabai sering terkena banjir.
BACA JUGA: Hanya Napi Berkelakuan Baik Boleh Ikut Panen
Mahalnya cabai di pasaran, tidak membuat petaninya di Kelurahan Made, Surabaya, meraup keuntungan besar.
Justru yang dirasakan hasil panen cabai kurang maksimal karena faktor cuaca serta penyakit yang menyerang tanaman.
BACA JUGA: Waduh, Harga Cabai Lokal Tembus Rp160 Ribu Per Kilogram
Menurut Samiran petani cabai, semenjak mulai aktivitas bercocok taman sekitar tiga bulan lalu, intensitas hujan sangat tinggi.
Ini mengakibatkan tanah lengket dan tumbuh kembang tanaman cabai tidak maksimal.
BACA JUGA: Harga Cabai Melambung, Petani Raup Untung
Hal ini berdampak pada produktivitas panen cabai menjadi rendah.
Akibatnya, petani cabai mengalami kerugian yang cukup besar.
"Dari modal tanam sebesar Rp 15 juta, hingga saat ini hanya kembali Rp 3 juta, dengan kualitas hasil panen yang kurang baik. Cabai dihargai Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan kualitas cabai yang super dihargai Rp 120 ribu per kilogram," kata Samiran.
Dia mengakui, petani tidak pernah merasakan dampak dari harga cabai yang tinggi.
Petani cabai berharap adanya perhatian dan penyuluhan dari pemerintah agar bisa meningkatkan kualitas produksi cabai. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Cabai Jaga Malam agar Tidak Kemalingan
Redaktur & Reporter : Natalia