jpnn.com - Demam berdarah dan berbagai bentuk infeksi dengue lainnya tidak bisa dipandang remeh. Penanganan yang tepat dan cepat harus dilakukan untuk menghindari komplikasi yang tidak diharapkan. Salah satu kunci penanganan demam berdarah adalah asupan cairan yang cukup. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui jenis-jenis cairan yang dapat membantu mengatasi demam berdarah.
Gejala demam berdarah
BACA JUGA: Lima Penderita DBD Meninggal Dunia di Jambi
Secara umum, infeksi dengue memiliki masa inkubasi (masa sejak masuknya virus ke tubuh hingga timbulnya gejala) selama 4–10 hari. Kemudian, gejala-gejalanya biasanya berlangsung selama 2–7 hari.
Gejala awal demam berdarah dapat meliputi:
BACA JUGA: Ratusan Orang Dirawat, Tiga Meninggal karena Demam Berdarah
- Demam tinggi yang suhunya terus meningkat
- Menggigil
- Ruam kemerahan di kulit
- Wajah tampak kemerahan
- Pusing
- Nyeri otot dan sendi
- Nyeri di belakang mata
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Pembesaran kelenjar getah bening
Selain gejala-gejala tersebut, demam berdarah biasanya disertai dengan munculnya perdarahan pada tubuh. Misalnya: perdarahan dari hidung, perdarahan gusi, buang air besar berdarah/ berwarna hitam, serta buang air kecil berdarah. Adanya perdarahan merupakan tanda agar pasien meningkatkan kewaspadaan.
Tanda utama lainnya dari demam berdarah, yang membedakannya dari demam dengue biasa, adalah kelainan dari hasil pemeriksaan darah. Pasien demam berdarah bisa mengalami penurunan jumlah trombosit, peningkatan kadar hematokrit darah, dan penurunan jumlah leukosit. Karena itu, pemeriksaan darah merupakan hal yang sangat penting dalam pemantauan pasien demam berdarah.
BACA JUGA: Hebat! Tiga Pelahar Buat Obat Nyamuk dari Daun Beringin
Saat pasien sudah mengalami gejala demam berdarah hingga terdapat kelainan pada pemeriksaan darah, hal tersebut menandakan telah terjadinya kebocoran plasma darah. Pada titik ini, pasien sangat membutuhkan perawatan di rumah sakit. Sebab, untuk mengatasi kebocoran plasma, diperlukan pemberian infus cairan langsung ke pembuluh darah. Selama pasien masih bisa minum, penting juga untuk mendorong pasien menambah asupan cairannya.
Pentingnya cairan dalam penanganan demam berdarah
Biasanya tahap kebocoran plasma muncul saat demam mulai turun (bisa terjadi pada hari ketiga atau keempat, selama 24–48 jam). Pada tahap tersebut, pemberian cairan lewat infus penting untuk dilakukan. Namun faktanya, sebelum memasuki tahap ini, asupan cairan juga sudah berperan penting dalam memperbaiki kondisi pasien.
Selama masih bisa minum, sejak hari pertama demam pasien sangat disarankan untuk menambah asupan cairan. Berikut adalah beberapa cairan alami yang direkomendasikan untuk pasien demam berdarah:
- Air putih
- Jus buah-buahan
- Susu
- Cairan rehidrasi oral, seperti oralit. Cairan oralit bisa dibuat sendiri di rumah menggunakan air, garam, dan gula
Selain mencegah kekurangan cairan sebelum fase kebocoran plasma, asupan cairan yang cukup juga bisa membantu menurunkan demam. Saat pasien sudah mendapatkan infus cairan ke pembuluh darah, pemberian cairan dari minuman tetap boleh dilanjutkan, meski tidak perlu agresif. Perhatikan juga kesanggupan pasien untuk menerimanya, misalnya ketika ada gejala mual dan muntah berat.
Demam berdarah sesungguhnya adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, pasien tetap membutuhkan perawatan yang tepat, terutama dalam hal kecukupan cairan. Cairan adalah salah satu kunci penanganan yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan. Kekurangan cairan pada pasien demam berdarah dapat berujung pada kematian.(RS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Pasien Demam Berdarah Dewasa Opname
Redaktur & Reporter : Yessy