jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan apabila ada kecurigaan dan kekhawatiran, seolah keberagaman bangsa Indonesia mengalami kemunduran, maka kondisi tersebut hanya bersifat sesaat. Kondisi tersebut muncul, karena sebentar lagi akan ada pemilihan umum. Bahkan kekhawatiran terhadap kebinekaan itu hanya ada di sosial media.
“Yakinlah, hiruk pikuk dan kekhawatiran itu bersifat sementara dan hanya ada di dunia Maya, bukan dunia nyata,” kata Cak Imin sapaan Muhaimin saat sambutan pada acara Refleksi Tahun Baru Umlek 2570 di Gedung A.W. Center, Jalan Raya Serpong KM 8, Tangerang Selatan, Kamis (31/1) malam.
BACA JUGA: Temui Uskup Leo, Komarudin Watubun Gelorakan Semangat Kebinekaan
BACA JUGA: Uang Dewa Laris Manis Jelang Imlek
Cak Imin pukul tambur sebagai penanda acara Pembukaan Refleksi Tahun Baru Imlek, Kamis (31/1). Foto: Humas MPR
“Pada waktunya, kita akan kembali pada saling menghargai, dan lepas dari rasa saling curiga. Karena itu kita harus terus menjaga keberagaman demi persatuan,” kata Cak Imin lagi yang saat itu memukul Tambur sebagai penanda dibukanya Refleksi tersebut dan mengenang jasa Gus Dur dalam memperjuangkan Kebinekaan.
BACA JUGA: Cak Imin Mau jadi Ketum PSSI? Gusti: Silakan Saja, tapi..
Refleksi Tahun Baru Imlek tahun 2019, ini terselenggara berkat kerja sama Fraksi PKB DPR dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa, Tangerang Selatan. Tema Peringatan Tahun Baru Imlek 2570, ini adalah merawat keberagaman menjaga persatuan.
Dalam acara itu, Cak Imin yang juga Ketua Umum DPP PKB itu menyampaikan ucapan selamat tahun baru Imlek 2570. Menurut Cak Imin, peringatan tahun baru Imlek menunjukkan keberagaman golongan dan lapisan masyarakat di Indonesia masih terjaga.
“Ke depan, kebinekaan seperti itu harus dipertahankan. Karena sejak berdirinya, Indonesia memang sudah terdiri dari berbagai suku bangsa dan kelompok yang berbeda-beda,” katanya.
BACA JUGA: Sambut Tahun Baru Imlek dengan Nuansa Musim Semi
Sementara itu, Ketua Panitia Tahun Baru Imlek Ardy Susanto mengatakan PKB konsisten merayakan Imlek selama 19 tahun berturut-turut dan merayakannya baik internal maupun masyarakat umum.
Ardy yang juga Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) ini berharap melalui perayaan tahun baru imlek dapat membawa perubahan bagi bangsa Indonesia ke arah lebih baik.
“Jadi, dengan refleksi Imlek ini kita diajak untuk berubah. Kalau tahun lalu banyak isu hoaks, kita berharap tahun bisa dicegah bahkan tidak perlu terjadi lagi,” tegas Ardy yang juga Caleg DPR RI Dapil 3 Tangerang Raya ini.
Jasa Besar Gus Dur
Perayaan Imlek di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran dan jasa besar yang sudah dilakukan Presiden Ke-4 RI KH. Abdurrahman Wahid. Berkat jasa Gus Dur, tahun baru Imlek sudah dinyatakan sebagai hari libur nasional sehingga boleh diperingati oleh siapapun.
Selain itu, Gus Dur juga sudah berjasa karena telah menjadikan Konghucu sebagai agama yang diakui.
Ke depan, menurut Muhaimin, tekad Gus Dur untuk merawat kebinekaan Indonesia, itu akan terus dijaga dan dipertahankan. Bahkan, pihaknya akan memastikan bahwa politik kebangsaan akan jadi warna politik Indonesia yang menghargai keberagaman dan kebinekaan.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Ngebet Jadi Ketum PSSI, Ini Tanggapan Anggota Exco
Redaktur & Reporter : Friederich