MEDAN--Cukup berat beban calon perseorangan (independen) yang akan maju dalam pilkada Kota Medan yang akan digelar Mei 2010 mendatangPasalnya, setidaknya harus bisa mengumpulkan bukti dukungan berupa foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejumlah 81 ribu lembar
BACA JUGA: Manajer Pelindo Dumai Ditahan
Kabar yang beredar, makelar atau calo KTP mulai gentayanganBACA JUGA: Diskon 50 Persen, Hotel Tetap Sepi
Bahkan, seorang kandidat calon perseorangan mengaku didatangi makelar yang menawarkan harga Rp7 ribu per lembar."Saya kerap didatangi sejumlah orang yang menawarkan KTP dukungan dengan harga Rp7 ribuan per lembar
BACA JUGA: Galangpress Tolak Permintaan Intel
Saya nggak tahu dari mana mereka dapat (KTP itu, red),” terang Bahdin Nur Tanjung, seorang balon independen, kepada wartawan Sumut Pos, kemarin (28/12).Kejadian yang sama dialami Kompol Safwan KhayatPria yang kini masih aktif sebagai pejabat di Mapolda Sumut ini mengakui acap kali didatangi sejumlah makelar yang mengaku bisa memberikan ribuan fotokopian KTPNamun, tawaran itu ditolaknya“Saya nggak menggunakan makelar,” ucapnya.
Mantan Wakapolres Siantar itu menjelaskan, dirinya mengumpulkan dukungan berupa KTP sejak dari awal sebelum kemunculan ’jasa makelar’Untuk mendapatkan KTP dukungan itu dia kerap mendatangi pengajian, komoniti bikers dan komunitas lainnya sambil melakukan presentasi tentang keinginannya untuk maju di Pilkada nanti
Dia berharap, siapa pun yang maju melalui jalur independen harus menggunakan cara yang jujurMenurutnya, percuma saja menggunakan jasa makelar karena mereka pun tak kenal dengan masyarakat yang mendukungnya nanti
Bahdin Nur Tanjung juga tidak setuju penggunaan makelarSemua calon, katanya, harus menggunakan cara-cara yang jujur dan benarBahdin sendiri mengaku tak pernah menyuruh orang untuk membeli fotokopi KTP dari instansi atau lembaga tertentu apalagi sampai menggunakan jasa makelar untuk membeli KTP dukunganDijelaskan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu, dukungan yang diperolehnya dengan mendatangi langsung masyarakatKemudian ke kampus-kampus, sekolah, masjid, karyawan perusahaan, teman-temannya di lingkungan PNS, keluarga TNI-Polri yang masih berhubungan keluarga dengannyaSelain itu, Bahdin juga rutin menyambangi pengajian, wiridan, perkumpulan ormas dan simpul-simpul masyarakat lainnya
Bukan tanpa usaha, dalam setiap kunjungannya itu Bahdin acap kali mempresentasikan keinginannya untuk maju sebagai balon Wali Kota ituDari presentasi itulah kata dia, banyak masyarakat yang menawarkan ribuan KTPBahkan Bahdin mengaku sampai kini belum mengeluarkan sepeser uangpun untuk membayar dukungan tersebut
Calon independen lain, Prof Arif Nasution, juga mengaku tak menggunakan jasa makelar untuk mendapatkan dukungan lengkap dengan KTP wargaSebab keinginannya maju sebagai balon Wali Kota sejak dua tahun lalu diikuti dengan upaya mencari dukungan melalui keluarga dekat dan warga di sekitarnyaArif juga mengaku diuntungkan karena dirinya selama ini aktif di bidang pendidikan dan gerakan sosial“Ini murni simpati warga kepada sayaDan saya tak pernah pakai jasa makelar,” tuturnya.
Sedang dr Syahrial R Anas yang juga disebut-sebut akan maju sebagai kandidat balon Wali Kota independen, menyatakan hanya menerima dukungan KTP secara ikhlas dan sukarela dari masyarakat umum, organisasi masyarakat, ibu-ibu pengajian, kawan dan saudaranyaMeski upaya yang dilakukannya itu tergolong lamban terlebih saat banyaknya orang yang berniat maju sebagai kandidat independen, namun langkah itu menurutnya paling efisien dan dapat dipertanggungjawabkan“Saya nggak pakai KTP-nya makelar, apalagi harus bayar,” katanya(sya,ril,sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepastian Penjualan Gurita Cikeas Baru Besok
Redaktur : Soetomo Samsu