Calo PNS Merajalela

Minggu, 06 Oktober 2013 – 11:38 WIB

jpnn.com - JAMBI - Calo CPNS Kota Sungaipenuh semakin merajalela. Karena banyaknya mangsa. Kini salah seorang calo dikabarkan telah membeli brankas untuk menyimpan uang calon CPNS yang dijaminnya lulus.

Sumber Jambi Ekspres (Grup JPNN) di Pemkot Sungaipenuh mengatakan, salah seorang calon CPNS kini malah sudah membeli brankas untuk menyimpan uang peserta tes CPNS yang membeli formasi. Menurutnya, calo tersebut membeli brankas, karena takut menyimpan uang dibank. Pasalnya saat ini pihak bank sudah jeli. "Nyimpan uang Rp 200 juta saja pihak bank menanyakan dari mana asal uang itu dan apa buktinya," ujar sumber yang dapat dipercaya ini.

BACA JUGA: Mataram Berpotensi Tenggelam

Modus lain yang dipakai calo tersebut adalah dengan meminta buku tabungan korbannya. "Jadi buku tabungan calo yang megang. Jadi tidak berupa uang tunai langsung," ungkapnya.

Dia juga membeberkan kini calo CPNS tidak hanya satu, namun semakin banyak. Para calo itu bukan orang sembarangan, sehingga para korbannya pasti percaya dengan calo tersebut. "Rumah calo tersebut sekarang ramai terus, karena banyak pengawalnya," sebutnya.

BACA JUGA: Ratusan Honorer K1 Masuk K2

Sumber yang merupakan PNS yang sudah berpengalaman dibidang kepegawaian ini menghimbau masyarakat untuk tidak percaya calo. Pasalnya, sepengetahuan dirinya tes CPNS sebenarnya murni. Hanya saja momen tes CPNS ini dimanfaatkan oleh calo tersebut untuk mengeruk keuntungan.

"Yang membuat soal dan menyeleksi tes kan konsorsium 10 Universitas. Kalau mau bermain tentu dengan 10 Universitas ini. Hasil tes kan diumumkan, pakai sistem passing grade. Saya rasa tidak mungkin main mata dengan 10 Universitas ini. Kalau main di Menpan juga tidak mungkin," ujarnya.

BACA JUGA: Target PBB Lampaui Target

"Mereka (calo) itu istilahnya main 'tembak diatas kuda' kalau yang bayar lulus, mereka untung 100 persen, kalau tidak lulus uang dikembalikan, tapi dipotong Rp 10- Rp 20 juta dengan alasan uang pengurusan selama ini. Artinya mereka tetap untung," bisiknya.

Disebutkannya, kalau dari 200 orang yang bayar, 100 orang yang gagal dan uangnya dikembalikan. "Jika Rp 10 juta saja uang yang dipotong sudah dapat untung Rp 1 Miliar," tandasnya.

Sementara itu sebelumnya, Kabid Pengangkatan, Mutasi dan Pensiun Pegawai, BKD Sungaipenuh membantah bahwa tes CPNS Kota Sungaipenuh bisa dibeli. "Tes CPNS murni," pungkasnya.

Sementara itu, persiapan pelaksanaan tes tenaga honorer kategori II Pemerintah kabupaten (Pemkab) Merangin hampir rampung, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Merangin saat ini tinggal menunggu didistribusikannya soal ke Merangin. Meski hingga kemarin masih terdapat ada beberapa tenaga honorer yang belum menyampaikan berkas.

Pelaksanaan tes yang akan berlansung pada 3 noVember mendatang ini, akan ditempatkan oleh pemerintah daerah di gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 Kabupaten Merangin.
 
“Insya Allah saat ini persiapan pelaksanaan tes tenaga honorer kategori II sudah siap, dan tinggal menunggu kedatangan soal saja lagi. Terkait berkas juga sudah hampir selesai, meski ada beberapa tenaga honorer yang yang belum menyerahkan berkasnya. Dari 1040 hanya 952 yang sudah menyerahkan,” ujarnya.
 
“Untuk tempat tesnya pun sudah tidak ada masalah lagi. Kita akan menggunakan 29 ruangan kelas di SMP 4 Merangin, yang mana nanti setiap satu ruangan akan dikoordinir oleh 2 orang pengawas dari tenaga guru yang ada di SMP tersebut juga,” tambahnya.
 
Dijelaskannya, pengambilan nomor tes bagi setiap honorer akan dibagikan pada tanggal 7 sampai dengan 18 oktober mendatang,  kemudian pendistribusian soal oleh tim kerja Panitia seleksi nasional (Panselnas), baru akan dimulai pada 21 oktober hingga 2 nopember atau satu hari menjelang pelaksanaan tes.
 
“Nah setelah tes dilakukan pada tanggal 3 nopember barulah nanti hasilnya akan langsung disampaikan ke tim kerja Panselnas hingga 5 nopember mendatang,” katanya.
 
Kemudian katanya, soal yang akan diujikan tersebut dibuat per pendidikan dari tenaga honorer itu sendiri. Petama Tes Kompetensi Dasar  (TKD), tipe soal A untuk jenjang pendidikan SMP dan SD, tipe soal B untuk jenjang pendidikan SMA, D I, DII, DIII dan sarjana muda, selanjutnya tipe soal C untuk jenjang pendidikan DIV, S1, SII dan SIII.
 
Selanjutnya ada lagi Tes Kompetensi Bidang  (TKB), tes bidang pendidikan bagi tenaga guru, tes bidang kesehatan bagi tenaga kesehatan, dan tes administrasi umum bagi tenaga teknis, tenaga administrasi dan tenaga penyuluh.
 
“Jadi nanti berbeda tipe soalnya sesuai dengan jenjang pendidikan dari tenaga honorernya, dan tesnya dilakukan dengan cara tertulis menggunakan jawaban tertulis dan dengan Lembar Jawaban Komputer (LJK), “ pungkasnya.(dik/bjg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Disambut Aksi Tawuran di Kampus Unhas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler