BACA JUGA: Mobil Malaysia Dilarang Pakai BBM Bersubsidi
Sejak pagi Senin (13/9), tiket speedboat reguler tujuan Tanjung Selor, berangkat dari Pelabuhan Tengkayu I Tarakan habis terjual.Jauh hari sebelum keberangkatan speedboat khususnya untuk rute Tarakan - Tanjung Selor sudah dibeli calon penumpang
BACA JUGA: Layani Arus Balik, Nunukan-Tawau Mulai Ramai
“Kemarin (Minggu, 12/9) jam satu siang (pukul 13.00 Wita) tiket sudah habis terjual, dan hari ini untuk keberangkatan pagi sampai sore tiketnya juga sudah habis,” kata diaHal ini terjadi mengingat pada 15 September (hari ini) merupakan hari pertama masuk kerja khususnya bagi PNS atau pegawai kantoran di lingkungan pemerintah daerah maupun sejumlah perusahaan swasta pasca Lebaran
BACA JUGA: Penumpang Menumpuk di Terminal
Sehingga banyak para pekerja kembali ke tempat kerjanya masing-masing setelah menikmati Lebaran di kampung halamanyaMenurut Herman, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, meningkatnya jumlah penumpang terutama yang berangkat dari Pelabuhan Tengkayu I merupakan hal yang rutin sering terjadi dalam setiap tahunnya di saat momen seperti ini
“Dalam satu speedboat ada yang memuat penumpang 35 orang dan 50 orang, dan tidak boleh lebih dari itu, jadi batas penjualan tiket pun kami sesuaikan dengan kapasitas penumpang pada speedboat itu,” kata Herman
Namun perbandingan peningkatan jumlah penumpang di tahun lalu dengan tahun ini sepertinya tak mengalami perubahan yang signifikan artinya sama saja
Sekadar diketahui, untuk rute Tarakan – Tanjung Selor dijadwalkan setiap 45 menit sekali dari pukul 07.45 hingga 05.00 Wita.
Sementara itu, habisnya tiket speedboat yang berangkat ke Tanjung Selor membuat sejumlah penumpang terpaksa memilih jalur alternatif, yakni dengan menggunakan speedboat kecil yang berkapasitas 6 sampai 8 orang
“Harganya memang lebih mahal, tapi mau bagaimana lagi mas, besok kita sudah mulai masuk kerja,” ujar salah seorang penumpang yang tidak sempat membeli tiket speeboat regular rute Tanjung Selor
Selain itu, sebagian penumpang lainnya ada yang terpaksa harus menunda keberangkatannya hingga hari iniNamun, dengan catatan mereka sudah membeli terlebih dahulu tiket tersebut untuk keberangkatan hari ini yang diperkirakan hal serupa akan terjadiIronisnya, kejadian ini juga terjadi di penjualan tiket tujuan Bunyu
“Bunyu baru kali ini sudah mulai habis, kalau kemarin-kemarin masih normal saja sama seperti yang lainnya,” kata Herman kepada Radar Tarakan (JPNN Grup).
Toni, salah satu Petugas Syahbandar Pelabuhan Tengkayu I atau Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Tarakan memaparkan, tingkat lonjakan penumpang sudah kelihatan sejak sehari setelah LebaranIa menyebutkan, sejak H+1 jumlah penumpang yang berangkat ke seluruh tujuan melalui speedboat di Tengkayu I sebanyak 1.302 orang, sedangkan yang penumpang yang datang ada 1.300 orang
“Selanjutnya untuk tanggal 12 atau H+2 jumlah penumpang yang berangkat ada 1.302 dan yang datang 1.098 dan untuk hari ini belum terkumpul karena masih sibuk,” kata dia
Untuk diketahui, normalnya penumpang baik yang berpergian maupun yang datang di pelabuhan tersebut di hari biasa berkisar 500-600 orang
Puncak arus balik Lebaran yang terjadi sejak H+1 lalu di pelabuhan speedboat Tengkayu I ternyata menjadi momen yang tepat bagi seorang calo atau penjual tiket tanpa izin
Sebab, banyaknya calon penumpang khususnya yang berangkat tujuan Tanjung Selor tidak mendapatkan tiket pada saat ituSehingga sebagian warga yang hendak berangkat menduga kondisi itu dipicu keberadaan calo yang melakukan aksi borong tiket dari sejumlah agen resmi yang berada di penjualan tiket Pelabuhan Tengkayu I dan di beberapa daerah lainnya yang hendak ke Tarakan
“Kalau harganya sama saja tidak masalah, ini harganya lebih dari harga normal,” kata Herdi, calon penumpang yang hendak berpergian ke Tanjung Selor
Dituturkan dia, banyak penumpang yang terpaksa membeli tiket dari calo seharga Rp 100 ribu per orang untuk speedboat regulerPadahal, harga normal berkisar hanya Rp 80 ribu
“Kejadian itu bukan saat arus balik ini saja, bahkan sudah mulai terjadi sejak arus mudik kemarin sebelum Lebaran,” kata Herdi. Dirinya mengaku, sengaja membeli dari orang yang mengaku bisa dipesan membelikan tiketSelain Herdi, calon penumpang lainnya yang mengalami hal serupa juga mengeluhkan hadirnya calo-calo tersebut“Kehadiran calo ini banyak di daerah-daerah, kalau di Tarakan mungkin masih bisa dihitung dan tidak kelihatan betul,” kata Idham kepada wartawan koran ini.
Dengan hadirnya para calo itu, kedua calon penumpang ini mengaku tidak dapat berbuat banyak karena harus buru-buru berangkat ke tempat tujuannya yang dikarenakan urusan pekerjaan.(sur/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nagreg Kembali Buka Tutup
Redaktur : Tim Redaksi