JAKARTA - Sosiolog Universitas Indonesia, Thamrin Aamal Tomagola menilai bahwa bangsa Indonesia sudah salah dalam memilih memimpinThamrin menyarankan, seharusnya para calon pemimpin menjalani tes psikologi sebagai syarat agar kesalahan itu tidak terulang lagi.
"Saya mendapat informasi dari orang yang terpercaya, bahwa hasil tes psikologi Wiranto menjadi komandan, sedangkan hasil tes psikologi SBY jadi staf," kata Tamrin saat berbicara pada diskusi bertema "Krisis Kepemimpinan Nasional dan Maraknya Kelompok Kepentingan" di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1).
Selain Thamrin, diskusi itu juga dihadiri guru besar UI, Bachtiar Aly dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Ode Ida
BACA JUGA: Pernak-pernik Valentine Mulai Diburu
Tamrin mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus mencantumkan tes psikologi sebagai syarat untuk dipilih menjadi presidenThamrin juga menyinggung SBY yang disebut pintar mengambil keuntungan dari apa yang tidak dikerjakan
BACA JUGA: Cuaca Buruk Masih Mengancam
Kata dia, kemenangan yang diperolehnya pada Pilpres lalu merupakan hasil kerja dari seorang Jusuf Kalla (JK), seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT).Namun Thamrin menolak jika SBY dijatuhkan di tengah jalan pemerintahannya
BACA JUGA: Persalinan Beresiko Disubsidi Rp 4 Juta
"Tapi tetap harus dikritik, jangan terlalu manja beli mainan pesawat," ucapnya.Pada kesempatan sama, La Ode Ida mengatakan bahwa kepemimpinan nasional saat ini mengalami krisis fundamentalKrisis fundamental yang dimaksud adalah pejabat hanya menjadi penikmat dan mengeksploitasinya jabatan untuk kepentingan dirinya sendiri dengan mengabaikan kepentingan rakyat(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasrah Hadapi Kampanye Hitam
Redaktur : Antoni