Uniknya, para kepala lingkungan yang berjumlah sekitar delapan orang tersebut, semuanya mengaku dipecat karena tidak mendukung pasangan calon dari Demokrat (Vicky Lumentut-Harley Mangindaan)
BACA JUGA: Tuntut Bantuan, Warga Sultra Menginap di Kemenko Kesra
"Saya dipecat 11 Februari, karena menurut lurah saya tidak mendukung Pak Lumentut," kata Samsul Rajab, eks-kepala lingkungan di Wenang.Dia menambahkan, banyak warganya yang mendukung pasangan Pajouw-Panawar, namun bingung karena adanya isu SARA
BACA JUGA: Bupati Talaud Diminta Bersaksi di MK
Makanya muncul ide, 'daripada PKI (Pilih Kristen-Islam) lebih baik PKK (Pilih Kristen-Kristen)'," ujar Samsul, dalam kesaksiannya di sidang sengketa Pilwako Manado, di gedung MK, Rabu (25/8).Demikian juga yang diungkapkan Yosep Parera
BACA JUGA: Pemohon Minta Pasangan Cabup Lain Didiskualifikasi
Iming-imingnya, kalau menang satu putaran, kepala lingkungan akan dipelesirkan ke Bali, sedangkan lurahnya ke SingapuraSelain itu, para kepala lingkungan juga disebutkan akan diberi Rp 500 ribu sebagai fee di luar gaji bulanan Rp 1,5 juta."Karena saya menolak dan ingin tetap independen, makanya lurahnya langsung memecat saya," akunyaSementara itu, saksi lainnya memberikan kesaksian soal adanya pembagian raskin dan KTP gratis, mobilisasi PNS, pengerahan massa, serta perlakuan intimidasi oleh aparatur (camat dan lurah, Red).
Terhadap kesaksian para saksi pemohon ini, kuasa hukum pihak terkait, Hanny Leihitu, menyatakan akan menghadirkan sekitar 10-15 saksi untuk mematahkan pernyataan 50 saksi tersebutSaksi-saksi yang akan dihadirkan katanya, antara lain adalah camat, SKPD, dll"Saksi yang akan kami hadirkan punya kompetensi kuat, yang akan membantah tudingan saksi pemohon bahwa telah terjadi pengerahan massa, PNS, guru, dan adanya intimidasi pada kepala lingkungan," tandas Hanny(esy/wdi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir 2010, Pasokan Listrik Jakarta Bertambah 600 MW
Redaktur : Tim Redaksi