Canggih! Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Dukung Peningkatan Produksi Blok Rokan

Senin, 08 Agustus 2022 – 16:23 WIB
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati (tengah) bersama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat meresmikan fasilitas Digital & Innovation Center (DICE) di Kompleks PHR Rumbai, Pekanbaru, Senin (8/8). Foto: Dokumentasi Pertamina

jpnn.com, RUMBAI - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan kinerja unggul dan keberhasilannya menaikkan produksi wilayah kerja (WK) Rokan turut didukung penerapan teknologi digital dan berbagai inovasi.

PHR memiliki sebuah fasilitas pusat kendali operasional dan big data yang dapat memantau kegiatan di lapangan secara real time.

BACA JUGA: Optimalkan Kinerja Operasi, Pertamina Komitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional

Kehadiran fasilitas bernama Digital & Innovation Center (DICE) itu berperan penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meresmikan DICE yang berlokasi di Kompleks PHR Rumbai, Pekanbaru, Senin (8/8).

Menurut Nicke, langkah strategis ini merupakan bagian upaya Pertamina dalam mewujudkan operasi yang andal melalui inisiatif go digital.

BACA JUGA: Pertamina Dukung Kebutuhan Avtur di Super Garuda Shield 2022

"Fasilitas ini sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, sehingga mendukung pencapaian target produksi,” kata Nicke Widyawati dalam sambutannya.

DICE merupakan hasil pengintegrasian dua fasilitas digital PHR, yakni War Room dan Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC).

Fasilitas tersebut dilengkapi 66 layar yang menampilkan data dan informasi dalam bentuk digital dashboard, di antaranya terkait pemantauan aktivitas pengeboran.

BACA JUGA: Pertamina Jadikan Digitalisasi Tulang Punggung Perusahaan Secara Terintegrasi

Kemudian menampilan data dan informasi terkait jadwal pengeboran yang terintegrasi (integrated drilling schedule), penyiapan lokasi pengeboran dan pembangunan fasilitas sumur minyak, dan pengelolaan kegiatan produksi dan perawatan peralatan.

Dirut Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip menegaskan di era industri 4.0, industri migas juga harus terus berinovasi melalui penerapan teknologi digital.

"Efisiensi dan produktivitas kegiatan operasi dapat dicapai dengan pemanfaatan dan pengolahan big data,” ujar Budiman Parhusip.

Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengatakan melalui fasilitas DICE ini, jika terdapat kendala di lapangan, tim-tim terkait dapat langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.

Menurutnya, ini merupakan salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.

"Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pengeboran 400 hingga 500 sumur pada tahun ini,” ujar Jaffee.

PHR juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan, di antaranya untuk pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis, perencanaan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien.

Kemudian untuk identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal, analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal, serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.

Pada 9 Agustus 2022, WK Rokan genap satu tahun dikelola oleh PHR.

Tingkat produksi WK migas terbesar kedua di tanah air itu sekitar 161 ribu BOPD (barel minyak per hari), jauh lebih baik dibandingkan prediksi yang berada di kisaran 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif.

Sejak hari pertama alih kelola, PHR langsung tancap gas dengan rencana kerja yang masif dan agresif melalui target pengeboran 400 hingga 500 sumur baru pada tahun ini.

Jumlah rig pengeboran meningkat dari 9 rig menjadi 21 rig pada saat ini. Jumlahnya akan terus ditambah menjadi hingga 27 rig pada akhir tahun ini.

Begitu juga dengan jumlah rig kerja ulang dan perbaikan sumur (WO/WS), dari 25 rig kini menjadi 32 rig WO/WS. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler