Capres Politisi dan Militer Diminta Ditolak

Jumat, 05 Agustus 2011 – 15:33 WIB
JAKARTA - Presiden dari kalangan politisi dan kalangan militer sudah banyak mendapatkan kesempatan untuk memimpin IndonesiaNamun beberapa presiden dari kedua latar belakang tersebut dinilai tak mampu membawa Indonesia menjadi negara yang mandiri

BACA JUGA: KIP Aceh tak Kenal Jeda

Alhasil, ada kalangan yang ingin kedepan Indonesia dipimpin oleh presiden dengan latar belakang selain politisi dan militer.

Pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bakti mengungkapkan, dirinya akan mendukung calon presiden yang bukan dari kalangan politisi dan kalangan militer
Alasannya, sosok politisi dan militer dinilai masih belum berhasil melepaskan Indonesia dari dominasi asing.

Ikrar sendiri tidak menjelaskan secara gamblang siapa calon yang ia dukung untuk menjadi capres 2014

BACA JUGA: Sri Mulyani Kurang Pede Dengan Partai SRI

Namun dari pernyataannya, Ikrar mendukung calon dari satu profesinya yaitu kalangan akademisi
"Jawaban saya mengenai calon presiden singkat saja, yang jelas calon bukan dari politisi dan tentara, alasannya kalau orang itu masih bisa dipercaya dan punya integritas bisa dicek dia korup atau tidak," ucapnya.

Ketika disinggung mengenai munculnya nama Direktur Operasional Bank Dunia Sri Mulyani sebagai capres yang diusung oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Ikrar menegaskan bahwa dirinya bukanlah pendukung Partai SRI, namun ia menilai bahwa partai tersebut bukanlah partai sembarang

BACA JUGA: Kasus Century Lebih Penting Ketimbang Lengserkan Marzuki

"Yang jelas ada perbedaan mendasar Partai SRI dengan partai lainnyaDi belakang partai SRI adalah kalangan intelektual yang dari dulu tidak mau masuk partai dan terpaksa masuk partai untuk memperbaiki Indonesia," cetusnya.

Meski memiliki potensi sumber daya manusia khususnya kalangan intelektual yang cukup baik, namun Ikrar menjelaskan bahwa Partai SRI masih memiliki tugas berat salah satunya adalah lolos verifikasi Kementerian Hukum dan HAMSelain itu, Partai SRI juga harus mampu membersihkan nama Sri Mulyani dari dugaan keterlibatan dalam kasus bailout Bank Century.

Ditanya mengenai dukungan beberapa diplomat asing terhadap Sri Mulyani sebagai Capres 2014, Ikrar tak mau membahas hal tersebut lebih lanjutNamun ia menegaskan bahwa siapa calon presiden Indonesia mendatang adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia.

"Yang harus diingat pencapresan adalah tanggung jawab kita, saya sebagai seorang nasionalis bukan anti-Amerika tapi saya harap ada yang berani mengatakan tidak terhadap AmerikaSri Mulyani mudah-mudahan bisa mengubah paradigma ekonomi, dengan pengetahuan dia soal IMF dan Bank Dunia, dia bisa katakan tidak terhadap asingSri Mulyani harus berani katakan tidak terhadap pengaruh dan tekanan asing," tegasnya(tas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Anggap Partai SRI Tak Istimewa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler