Cara Baru Tes PCR di RS Undip Semarang, Tak Perlu Antre dan Berkerumun

Rabu, 22 April 2020 – 12:53 WIB
Tes PCR sistem drive thru di Rumah Sakit Nasional Diponegoro Undip Semarang. Foto: Ist

jpnn.com, SEMARANG - Kementerian Kesehatan menetapkan laboratorium Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang sebagai salah satu laboratorium tes PCR.

Maka, kini Jawa Tengah telah memiliki lima laboratorium pengecekan COVID-19.

BACA JUGA: Update: Begini Kondisi 46 Tenaga Medis RSUP dr Kariadi yang Positif Corona

Kelima laboratorium itu antara lain Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, RSUP Kariadi Semarang, RSUD Moewardi dan Rumah Sakit UNS. Uniknya, proses tes PCR di RSND Undip Semarang dilakukan dengan model drive-thru.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang meresmikan laboratorium PCR Undip turut kagum dengan dengan model pelayanan drive-thru dalam pengecekan swab di RSND tersebut.

BACA JUGA: Perawat Positif Corona: Semua akan Indah pada Waktunya

Saat simulasi berlangsung, Ganjar ditunjukkan bagaimana pasien yang akan tes, tidak perlu turun dari kendaraan.

Pasien yang datang mengendarai mobil cukup berhenti di depan lobi rumah sakit. Setelah itu, petugas yang lengkap dengan APD dan peralatan medisnya, langsung datang menghampiri.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Simak Anggaran untuk Guru, Keputusan soal THR, Aturan Baru untuk PNS

Tanpa harus turun dari mobil, pasien tersebut langsung diambil spesimennya dan bisa langsung pulang.

"Ini keren, sangat inovatif. Saya rasa model tes PCR seperti ini yang pertama di Jateng," kata Ganjar pada Rabu (22/4).

Menurut Ganjar, selain mempercepat, model drive-thru tersebut bisa meminimalisir penularan covid-19.

Pasien tidak perlu berkerumun di ruang tunggu dan bertemu dengan banyak orang. Pasien datang, tidak perlu turun dari kendaraan, langsung diperiksa dokter dan pulang.

"Ini bagus, selain mempercepat proses, tidak banyak orang yang bersinggungan. Kalau duduk dan ngantre, kan bahaya. Kadang, kita tidak tahu bahwa pasien itu positif atau tidak," tegasnya.

Ganjar meyakini, dengan dijadikannya RSND Undip sebagai laboratorium PCR, maka penanganan covid-19 di Jateng akan semakin cepat. Selama ini, keluhan lamanya proses pengecekan swab dapat diatasi dengan penambahan ini.

"Selama ini keluhannya karena swabnya lama, dengan penambahan laboratorium ini, jadi semakin cepat penanganannya. Sehingga nantinya, pasien yang terindikasi covid-19 bisa diambil keputusan, yang positif segera dirawat, yang negatif dipulangkan dan tempatnya bisa digunakan untuk pasien lain karena saat ini kebutuhan ini tinggi," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RSND Undip Semarang, Sutopo Patriajati mengatakan, saat ini lab PCR di tempat itu mampu melayani 90-100 sampel swab per hari. Ke depan, pihaknya akan terus menambah kapasitas dan jumlah pengecekan.

"Kalau SDM dan alatnya ditambah, kami pasti bisa lebih banyak sampel yang diperiksa. Ke depan kami akan berusaha memenuhi itu," ucapnya.

Disinggung mengenai model drive-thru dalam pengecekan swab, Sutopo mengatakan memang untuk mengurangi potensi penularan covid-19.

Selain tidak banyak bersinggungan dengan banyak orang, metode itu dinilai aman karena dilakukan di ruangan terbuka.

"Ini inovasi kami untuk mempercepat dan juga mengutamakan aspek keamanan. Tentu akan kami tingkatkan lagi agar semakin baik," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler