jpnn.com - Punya peranan penting dalam kelistrikan motor, CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sistim pengatur pengapian elektrik.
Dilengkapi dengan rangkaian kapasitor, dioda dan SCR (Silicon Controlled Swith) yang didukung sensor waktu pengapian berupa pulser atau pick up coil di sekitar magnet sebagai sensor.
Namanya perangkat elektrik, tentu saja memiliki batas maksimal waktu pemakaian, dan dengan penanganan tepat, dapat dipastikan umur pakainya lebih lama.
BACA JUGA: Honda Astrea Star 1985: Tales Of The Rat Fink
Namun ada beberapa kasus atas penanganan salah terhadap CDI sehingga umur pakainya lebih pendek. Apa saja yang harus dicegah agar CDI berumur panjang? Nih dia beberapa di antaranya:
Jangan Salah Posisi
BACA JUGA: Timor S515i 1997: From Korea To Japan
Penempatan posisi CDI yang kurang tepat, bisa memperpendek umur pakainya. Seperti CDI dipasang di area bersuhu tinggi, misalnya di dekat mesin. Seiring pengoperasian mesin, suhu di sekitarnya juga pasti naik. Secara nggak langsung, akan mempengaruhi rangkaian elektrik dalam CDI hingga akhirnya dapat merusaknya.
Pemosisian CDI di area yang mudah terkena air, uap air ataupun embun juga bisa menyulit kerusakan CDI. Namanya air/liquid, tentu jadi penghantar listrik, bisa jadi rangkaian kabel CDI terendam air hingga saling berkoneksi, ujungnya CDI akan mengalami konsleting dan akhirnya rusak.
Cermati Jalur Pemasangan
Setiap rangkaian CDI memiliki jalur output dan input yang berbeda, ada yang dilengkapi 4 kaki, ada juga yang dilengkapi 5 kaki. Jangan sekali-kali salah melakukan koneksi/penyambungan antar pin untuk menghindari konsleting. Itulah sebabnya kabel koneksi CDI dilengkapi soket, tujuannya untuk menghindari terjadinya salah koneksi kabel CDI.
BACA JUGA: Honda Nighthawk, Berbau Horor Siap Berburu Zombi
Perhatikan Koneksi CDI
Untuk menghindari sambung-putusnya arus CDI, usahakan menggunakan konektor kabel (skun) berkualitas. Tujuannya untuk mendapatkan sambungan/koneksi sempurna.
Hindari penggunaan konektor (skun) sembarangan, ujung-ujungnya sambungan jadi longgar dan arus CDI yang dihasilkan nggak sempurna alias nyambung-putus.
Pilih Kable yang Tepat
Saat ini tren pamer rangka resik lagi rame digandrungi Otremania. Kasus yang sering terjadi, kabel CDI disambung kabel ukuran kecil. Ini jelas nggak bagus, pastinya pengapian yang dihasilkan nggak sempurna dalam artian, hambatan arus CDI jadi gede.
Ini bisa berakibat fatal, selain kabel cepet panas yang mengundang konsleting, CDI juga cepet koit. So pilih kabel yang berkualitas bagus, baik dari segi bahan dan juga ukurannya.
Jangan Salah Pilih Jenis
Di pasaran terdapat dua jenis CDI, yaitu AC dan DC. Hati-hati dalam pemilihannya, jangan asal comot.
Pastinya kedua jenis ini punya karakter berbeda. Nggak hanya itu, jangan pula salah memilih pulser. Perhatikan sinyal dan panjang tonjolan sensornya. (tito/ototrend/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Memaksimalkan Rem Tromol di Motor Bebek
Redaktur : Tim Redaksi