Cara Reza Indragiri Menilai Twit Ferdinand Hutahaean, Runut ke Belakang!

Kamis, 06 Januari 2022 – 11:31 WIB
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel sampaikan analisis tentang twit Ferdinand Hutahaean yang dianggap penistaan agama sehingga dilaporkan ke Bareskrim Polri. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis tentang twit Ferdinand Hutahaean yang bikin heboh.

Ferdinand dilaporkan ke Bareskrim oleh Ketua Umum KNPI Haris Pertama lantaran dianggap melanggar UU ITE dan melakukan penistaan agama, Rabu (5/1).

BACA JUGA: Ferdinand Dilaporkan ke Bareskrim, Reaksi Arief Poyuono Mengejutkan

Pelaporan itu dipicu unggahan Ferdinand pada Selasa (4/1), melalui akun @FerdinandHaean3 di Twitter.

Twit Ferdinand itu berbunyi "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".

BACA JUGA: Kombes Ibrahim Tompo Beri Info Penting soal Kasus Denny Siregar, Ternyata

Baca Juga: Twit Ferdinand, Analisis Reza Indragiri soal Medsos dan Guncangan Kejiwaan

Namun, Ferdinand lantas menghapus twit tersebut dan minta maaf bila ada yang tersinggung.

BACA JUGA: Chandra Sampaikan Pernyataan soal Kasus Denny Siregar, Ada Kata Pembangkangan

Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri itu juga mengklarifikasi bahwa twit itu merupakan dialog imajiner tentang kebatinannya.

Nah, Reza Indragiri berpendapat jika dirunut ke belakang, cuitan-cuitan Ferdinand tidak bermuatan kontemplatif apalagi yang berupa self talk atau dialog internal.

"Banyak yang justru agresif bahkan ofensif. Jadi, patut dipertanyakan seberapa jauh kebenaran alibinya kali ini," kata Reza dikonfirmasi JPNN.com, Kais (6/1).

Pakar yang pernah menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu juga mencermati berbagai cuitan Ferdinand di media sosial tidak terlepas dari latar belakang sebagai politikus.

Yang sering terbaca adalah cuitan bertema in-group vs out-group. Bipolar, dua sisi. Antagonistik antar kubu.

"Pengotak-ngotakan cara pandang seperti itu merupakan salah satu corak berpikir politik," ucap Reza.

Terlebih lagi, karena keterbatasan karakter yang disediakan Twitter, katanya, maka isu kompleks pun diperas secara paksa ke dalam 140 karakter saja.

BACA JUGA: Tagar #TangkapFerdinand Trending, Ferdinand Hutahaean Bereaksi

"Semakin simplistis dan judgmental tanpa topangan argumentasi," lanjut penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia, itu.

Sebelumnya, Ferdinand yang mantan politikus Demokrat menyatakan twit itu adalah dialog pribadinya.

"Itu dialog antara pikiran dan hati saya," ujar Ferdinand dikonfirmasi etelah tagar #TangkapFerdinand trending di Twitter, Rabu.

BACA JUGA: Twit Ferdinand Bikin Heboh, Ini yang Dikhawatirkan Bang Chandra

Dia menilai twit itu menjadi heboh lantaran orang-orang terlalu sensitif dalam memaknai unggahan tersebut.

"Orang-orang saja yang terlalu sensitif seolah-olah saya menuduh dia, menuduh kelompok tertentu, padahal tidak," ucap Ferdinand. (fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler