Mustahil menghubungi Trudy-Anne Doyle melalui HP. Pasalnya, ibu empat orang anak asal Mount Gambier, Australia Selatan, ini sama sekali tidak memiliki HP. Ia sudah cukup lama meninggalkan konsumerisme.
Trudy-Anne Doyle naik sepeda ke tempat kerja, mendaur-ulang air yang telah terpakai di rumahnya - dan dalam empat tahun terakhir, tidak pernah membeli baju baru.
BACA JUGA: Australia Akan Terima 12 Ribu Pengungsi Suriah dari Kalangan Minoritas
Ia mengaku tidak begitu perduli dengan omongan orang - baik yang menyebutnya sebagai eksentrik maupun pencinta lingkungan garis keras.
"Saya memang anti konsumerisme," ujarnya kepada ABC.
BACA JUGA: Melbourne Tuan Rumah Celebration of Indonesia 2015
Suasana beranda belakang rumah Trudy-Anne Doyle. (Foto: Kate Hill )
BACA JUGA: Wakil Walikota di Sydney Barat Diminta Mundur Karena Ketahuan Sebagai Developer
Wanita usia 48 tahun ini mengaku ia sebenarnya hanya ingin mengurangi kontribusi keluarganya terhadap kerusakan lingkungan. Dan jika tindakan ini sekaligus menghemat uang, maka hal itu hanya manfaat tambahan.
Pendekatan ramah lingkungan kini merupakan bisnis besar di Australia seiring dengan kian banyaknya perusahaan yang menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan.
Namun isunya selama ini, bagaimana seseorang bisa mengurangi kontribusinya dalam polusi karbon tanpa mengurangi gaya hidup?
Bagi Trudy-Anne, caranya adalah dengan terus mencoba, dan memilih apa yang bisa diterapkan dan mana yang tidak bisa.
"Misalnya, saya terus berusaha untuk tidak menyisakan apapun," katanya.
Rumah Trudy-Anne yang dibangun tahun 1950an, kini telah memiliki instalasi listrik tenaga surya untuk kebutuhan listrik, toilet hemat air, serta bola lampu hemat energi.
Ia juga menyiapkan banyak jerigen penampung air di dapur. Misalnya air sisa pencuci piring, akan ditampung dan tidak dibuang ke saluran pembuangan.
Air yang biasanya terbuang saat membuka keran dan menunggu untuk mencapai suhu panas yang diinginkan, juga akan ditampung untuk dipergunakan mencuci pakaian.
Trudy-Anne Doyle di halaman depan rumahnya. (Foto: Kate Hill )
Pakaian yang usai dicuci akan dijemur di halaman, sebab bagi Trudy-Anne, mesin pengering "adalah pemborosan energi".
Keluarganya juga hanya memiliki satu buah mobil, dan mengandalkan sambungan telepon rumah. Tidak ada yang menggunakan HP di rumah itu.
"Orang bilang sulit sekali menghubungimu, Trudy-Anne. Ya, kadang saya memang tidak ingin dihubungi," tuturnya.
Trudy-Anne selalu berbelanja di toko barang bekas baik untuk bajunya maupun baju keempat putrinya. "Memang agak sulit meyakinkan remaja 16 tahun untuk belanja di toko baju bekas," ujarnya.
Sebagai ibu ia juga selalu berusaha menyajikan makanan organik namun tidak selalu membahagiakan anggota keluarganya yang lain.
"Kadang anak-anak tidak suka dan hanya meminta Milo," katanya.
Di halaman rumahnya, Trudy-Anne memelihara sayuran dan pohon buah.
Seluruh produk sabun dan deterjen yang ia pakai pun dipastikan berasal dari produk ramah lingkungan.
Namun ia mengaku untuk mempertahankan gaya hidup seperti ini setiap harinya merupakan tantangan yang tidak mudah.
Namun Trudy-Anne mengatakan, setelah beberapa tahun berjalan, ia menyadari tagihan dan belanja bulanannya menjadi jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Karena pengeluaran mereka yang tidak banyak, katanya, ia bersama suaminya juga mengurangi jam kerjanya. Mereka bahkan berencana untuk pensiun pada usia 55 tahun - 10 tahun lebih awal dibandingkan rata-rata orang Australia.
Trudy-Anne rencananya membuka rumahnya untuk umum pada 13 September, sebagai bagian dari Hari Rumah Ramah Lingkungan di Australia Selatan.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alami Pendarahan Anus, Pencari Suaka di Darwin Merasa Diabaikan Kesehatannya