jpnn.com - TOBASA – Setelah satu tahun masuk daftar pencarian orang (DPO), Jompi Sinaga (42) berhasil diamankan personel Reskrim Polres Tobasa, Sumut, Rabu (29/1).
Pria yang terpilih menjadi salah satu ketua OKP di salah satu ranting di Medan tersebut ternyata menjadi dalang perampokan uang Rp85 juta di Desa Ombur, Kecamatan Silaen, Tobasa pada 2012 silam.
BACA JUGA: Siswi SMP Digarap di Hotel Melati
Rencananya, uang tersebut akan digunakan warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Timbang, Kecamatan Medan Amplas itu untuk biaya pelantikan ketua ranting OKP di desanya.
Jompi Sinaga, kepada Metro Siantar (grup JPNN) kemarin (31/1) mengatakan, uang hasil rampokan rencananya akan digunakan untuk pelantikan ketua OKP. Kebetulan ia merupakan ketua OKP terpilih yang akan dilantik.
BACA JUGA: Cabuli Siswi SMP, Caleg Dibekuk
“Uangnya mau dipakai untuk kegiatan pelantikan OKP saya. Kebetulan, seminggu sebelum melakukan aksi itu, saya baru diangkat menjadi ketua OKP. Selain itu, uangnya juga untuk biaya keperluan Natal dan tahun baru,” terangnya.
Ia mengaku, di daerahnya merupakan lahan basah, sebab di sana banyak perusahaan. Sehingga dia bersama lima rekannya merampok di Desa Ombur.
BACA JUGA: Anak Dianiaya Ibu Tiri, Ibu Kandung Lapor Polisi
Kasat Reskrim Polres Tobasa AKP Robert Sembiring mengatakan, tersangka sudah menjadi DPO Polres Tobasa selama satu tahun. Saat ini dua tersangka sudah berhasil diamankan, sementara tiga orang lagi masuk DPO.
“Jompi merupakan otak pelaku atau yang mengkordinir para pelaku perampokan truk colt diesel milik Bonar Simangunsong (51), warga Desa Lumban Rau, Kecamatan Habinsaran, Tobasa pada 5 Desember 2012 lalu,” terangnya.
Selanjutnya, tanggal 12 Desember 2012, salah seorang pelaku, Japatar Siburian alias Riando Siburian, warga Desa Lumban Barat, Kecamatan Paranginan berhasil diamankan dan kini ditahan di LP Balige.
Kanit Unit Ekonomi Satreskrim Polres Tobasa Ipda D Habean menjelaskan, Jompi sempat bersembunyi di Samosir dan Pematangsiantar. Namun, ia berhasil diamankan di kediamannya di Medan saat tidur bersama keluarganya, Kamis (29/1) sekira pukul 09.00 WIB.
“Jadi, kronologi kejadiannya, para pelaku merental mobil Avanza untuk melakukan aksinya. Mereka sudah terlebih dahulu mengamati korban (Bonar). Setelah target sesuai, mereka langsung mengikuti kendaraan milik korban dari belakang,” ungkapnya.
Selanjutnya, saat berada di tempat sepi, salah seorang pelaku langsung memecahkan kaca mobil dengan menggunakan double stick. Pelaku juga mengancam korban dengan pistol mainan dan pisau.
“Karena ketakutan, akhirnya Binsar menyerahkan uang Rp85 juta. Selanjutnya, mereka langsung kabur dan membawa uang tersebut,” ungkap Habean. (jan/mua)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tison: Dia Nantang, Kubacoki Aja
Redaktur : Tim Redaksi