Catat! Demo 2 Desember, Aksi Super Damai

Selasa, 29 November 2016 – 21:38 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - LAMPUNGTIMUR-- Ketua MPR RI Zulkifi Hasan memberikan taushiyah kebangsaan di hadapan ribuan kader, anggota dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat umum se-Lampung Timur dalam rangka memperingati Milad ke 107 H/104 M Muhammadiyah, di lapangan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Selasa (29/11).

Gelar acara milad yang bertema 'Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan' ini juga dihadir Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur, Forkompimda Pemkab Lampung Timur, serta pimpinan daerah Muhammadiyah Lampung Timur.

BACA JUGA: Pengamat: Ada Poin UU ITE Baru Membahayakan Kebebasan Berekspresi

Dalam taushiyahnya, Zulkifli mengupas berbagai persoalan bangsa yang kini sedang hangat.

Termasuk mengkhawatirkan kasus penistaan agama yang berdampak munculnya aksi demo dengan ribuan massa.

BACA JUGA: Demonstrasi Muncul Akibat Aspirasi Tersumbat

Dalam perjalanan kasus tersebut, banyak sekali pendapat, wacana yang malah membuat persoalan awal menjadi bias dan makin meluas tak terkendali.

Terutama karena menyentuh sentimen agama dan ras serta perdebatan dan konflik beda pendapat yang sangat tajam di antara umat Islam sendiri.

BACA JUGA: Lokasi Demo 2 Desember Berubah, GNPF-MUI: Itu Murni Kesepakatan Bersama

Menurut Zulkifli, masalah sebenarnya sangat sederhana, ada seseorang namanya Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang menista agama dan sudah diproses ditetapkan menjadi tersangka penista agama oleh Polri.  

Secara hukum harus segera diadili tanpa pandang bulu hanya itu.

"Masalah itu bukan soal suku, bukan soal kebencian kepada agama lain. Saya sampaikan juga kepada saudara sebangsa yang beda agama bahwa tolong kegelisahan dan kemarahan umat Islam dipahami dan dibantu. Sebab, kitab suci kami dinistakan.  Kemarahan itu adalah bentuk spontanitas melakukan aksi demo besar-besaran menuntut keadilan. Jadi bukan karena sentimen suku dan agama," katanya.

Zulkifli menyatakan, kemarin ada pertemuan antara MUI, Polri, dan panitia penggerak aksi demo kasus penistaan agama.  
Mereka bertemu bersilaturahmi dan berdialog untuk mencari pemecahan solusi permasalahan agar tidak berlarut-larut.  

"Kita bersyukur terjadi pertemuan itu yang kemudian terjadi kesepakatan bahwa aksi demo yang akan aksi 212 nanti  adalah aksi super damai bahkan Polri akan membantu peserta aksi semaksimal mungkin itu sungguh kabar yang sangat menyejukkan," ujarnya.

Zulkifli mengaku secara diam-diam sering melakukan silaturahmi datang  datang ke berbagai kalangan antara lain ke MUI, ke Presiden, ke Kapolri, ke tokoh nasional seperti Megawati dan lainnya. 

Dalam pertemuan silaturahmi tersebut, Zukilfi berdiskusi agar para tokoh nasional segera menyeselesaikan permasalahan Indonesia ini dengan cara Indonesia.

"Kita selesaikan dengan nilai-nilai luhur ke Indonesiaan kita yakni dengan silaturahim dan berdialog. Sebab, orang kalau marah ada persoalan begitu jumpa dan berdialog masalah 10 ,insya Allah 5 selesai. Kalau sudah jumpa marahnya hilang setelah itu tinggal dicari penyelesaiannya," tandasnya. (adv/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahli Pidana: Kalau Sudah Cukup Bukti, Segera P21


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler