jpnn.com - JAKARTA - Anggota Lembaga Pengkajian MPR, Andi Mattalatta mengatakan, esensi demokrasi di Indonesia adalah sila keempat Pancasila. Namun, mantan menteri hukum dan HAM itu menilai demokrasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang.
“Proses mencari titik temu," ujarnya saat menjadi narasumber dialog Rumah Kebangsaan yang diselenggarakan MPR di Jakarta, Selasa (29/11).
BACA JUGA: Lokasi Demo 2 Desember Berubah, GNPF-MUI: Itu Murni Kesepakatan Bersama
Lebih lanjut Andi menuturkan, pada masa Orde Baru ada dua partai politik dan satu Golongan Karya. Ketika masa reformasi, kondisipun berubah. DPR tidak hanya mengurusi masalah legislatif, namun juga mengurusi eksekutif.
Namun, sambungnya, Indonesia memang masih dalam proses pencarian. “Sistem yang bagus dan stabil akan ditemukan lewat proses," tambahnya.
BACA JUGA: Ahli Pidana: Kalau Sudah Cukup Bukti, Segera P21
Andi menegaskan, demokrasi berjalan bagus bila terjadi titik temu antara aspirasi dan respons. Aspirasi yang dimaksud oleh Andi adalah rakyat.
Sedang respons adalah penguasa. "Kalau aspirasinya minta air, ya dikasih air, jangan dikasih minyak," ujarnya.
BACA JUGA: Ahli Pidana Ini Sarankan Buni Yani Ajukan Gugatan Praperadilan
Menurutnya, demokrasi yang memberi ruang bagi kebebasan yang dijamin konstitusi harus diimbangi oleh pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberi respon secara baik. Dia menegaskan, respons itu tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari partai politik.
Karenanya ketika ada demonstrasi, kata Andi, berarti ada ada aspirasi yang tersumbat. “Kita butuh pemimpin yang responsif," ujarnya.(adv/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WOW! 3 Juta Peserta Bakal Demo 2 Desember di Monas
Redaktur : Tim Redaksi