jpnn.com - JAKARTA - Rencana gelar sajadah untuk Salat Jumat di atas jalan protokol DKI Jakarta pada demo 2 Desember bergeser ke Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Mengapa agenda demo tersebut berubah?
BACA JUGA: Ahli Pidana: Kalau Sudah Cukup Bukti, Segera P21
Wakil Ketua GNPF-MUI, Zaitun Rahmin mengaku hal tersebut merupakan kesepakatan atas musyawarah dengan ulama dan tokoh Islam.
Dia mengatakan, tidak ada pihak yang merayu GNPF-MUI untuk merubah agenda awal demo.
BACA JUGA: Ahli Pidana Ini Sarankan Buni Yani Ajukan Gugatan Praperadilan
"Tidak ada yang merayu. Jadi baik GNPF maupun pihak kepolisian selalu ingin komunikasi. Jadi tidak ada siapa merayu siapa," kata dia di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (29/11).
Menurutnya, jika demo digelar di atas jalan protokol, maka akan mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat lainnya. Atas dasar itu, maka GNPF-MUI legowo dan menerima demo berlangsung di dalam area Monas.
BACA JUGA: WOW! 3 Juta Peserta Bakal Demo 2 Desember di Monas
"Itu pemikiran dari Kapolri dan beberapa tokoh Islam. Dari GNPF banyak yang mau bertahan di Sudirman-Thamrin.”
“Tetapi kami musyawarahkan, kami timbang dari seluruh sisi, kemaslahatannya lebih besar kami masuk ke Monas," ungkap dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenapa Hakim tidak Pertimbangkan Kesalahan Prosedur Jaksa?
Redaktur : Tim Redaksi