jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri memastikan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tak pernah menjadikan Alquran sebagai barang bukti tindak pidana terorisme. Bahkan, mayoritas personel Densus 88 merupakan muslim
“Rekan kami di densus itu sudah belasan tahun menyidik dan 90 persen penyidik densus muslim,” ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad, Sabtu (19/5).
BACA JUGA: Terorisme Tidak Pengaruhi Peta Politik Jelang Pemilu 2019
Menurut Iqbal, Kepala Densus 88 Polri Irjen Syafii juga dikenal sebagai muslim yang taat. “Bahkan kepala Densus 88 sangat taat ibadah dan sudah haji,” tutur Iqbal.
Karena itu Iqbal meyakini para personel Densus 88 sangat paham hal-hal sensitif, termasuk yang terkait dengan akidah. “Apalagi tentang kitab suci Alquran penyidik sangat paham bahwa tidak ada sama sekali hubungan terorisme dengan Alquran,” tambah dia.
BACA JUGA: Revisi UU Antiterorisme Berpeluang Disahkan Pekan Depan
Meski demikian Iqbal menegaskan, aksi terorisme jelas sangat bertentangan dengan isi dan makna yang terkandung dalam Alquran.(mg1/jpnn)
BACA JUGA: Polri Bantah Jadikan Alquran Barang Bukti Terorisme
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Sih Solusi dari Kelompok Oposisi demi Perangi Terorisme?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan