Catatan PDIP untuk 110 Tahun Harkitnas & 20 Tahun Reformasi

Senin, 21 Mei 2018 – 20:14 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: dokumen JPG

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan menyodorkan catatan untuk menyambut peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 dan era reformasi ke-20. Berdasar catatan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, Indonesia yang terus bergerak maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya dalam rangka menyambut Harkitnas dan ulang tahun reformasi terus berupaya memperkuat narasi tentang rasa cinta tanah air. Menurutnya, kebangkitan nasional seharusnya dimaknai sebagau kesadaran baru untuk berjuang dengan cara modern menggunakan kemampuan dan kekuatan sendiri.

BACA JUGA: Harkitnas Harus jadi Momen Kebersamaan Melawan Terorisme

“Semangat berdikari inilah yang meluntur sehingga kita menjadi begitu mudah mengadopsi adat dan kebudayaan bangsa lain, termasuk dalam hal makanan dan pakaian sekalipun. Karena itulah jangan angap remeh ekspresi kebudayaan bangsa,”ujarnya.

Hasto menambahkan, semangat kebangkitan nasional selalu relevan sepanjang massa. Pada tahun 1998, semangat kebangkitan nasional mampu menumbangkan kekuasaan otoriter Orde Baru yang terlah berkuasa selama 32 tahun. 

BACA JUGA: Nasihat Pak Harto ke Anak-anaknya Jelang Lengser 21 Mei 1998

Sedangkan kebangkitan nasional dalam era sekarang adalah spirit untuk menggelorakan kembali nasionalisme, sekaligus membangun optimisme untuk menjadi bangsa pemenang yang berdikari. Hasto pun mengaku sudah melihat tanda-tanda Indonesia akan menjadi bangsa pemenang yang berdikari.

Di bidang olahraga, Indonesia punya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang menjuarai All England 2018. Indonesia juga menunjukkan kemajuan di bidang industri strategis.

BACA JUGA: Anies Haramkan Dividen Pabrik Bir, PDIP: Logikanya Gimana?

“Putra putri bangsa mampu menghasilkan pesawat N219, anser Anoa, tank KAPLAN, serta kemampuan di bidang rekayasa dan industri perkapalan,” sebutnya.

Di bidang pangan, para periset tanah air telah menghasilkan benih unggul Inpari-42, Nila Larasati (nila merah strain janti, red), Nila Gesit (genetically supermale Indonesian tilapia) atau nila jantan super, serta sederet prestasi lain.

Yang tak kalah membanggakan, Indonesia punya dua anak muda bernama Belva Devara dan Iman Usman pendiri ruangguru.com. Keduanya masuk dalam daftar Majalah Forbes Asia sebagai sososk di bawah 30 tahun yang sukses menawarkan perubahan di bidang pendidikan melalui teknologi informasi.

“Kebangkitan nasional adalah nasionalisme yang percaya pada kekuatan sendiri, yang menghadirkan optimisme. PDI Perjuangan mengajak segenap komponen bangsa untuk mengobarkan semangat kebangkitan nasional sebagai momentum untuk menjadi bangsa pemenang,” tegasnya.

Selain itu, Hasto juga mengharapkan Indonesia akan sukses sebagai penyelenggara ataupun peserta Asian Games 2018. “Jadikan Asian Games sebagai ajang menunjukkan sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi.

Namun, PDIP juga menyodorkan catatan tentang intoleransi dan radikalisme yang mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan, kini Indonesia harus menghadapi terorisme.

“Itulah yang harus harus dihadapi dengan narasi rasa cinta tanah air, dan menggelorakan kembali kebanggaan pada kebudayaan bangsa. Sebab keadaban sebuah bangsa sangat ditentukan oleh ekspresi kebudayaannya,” tegasnya.
 
Meski demikian Hasto tetap optimistis bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang terus mengobarkan semangat kerja akan makin maju. ”Sejumlah indikator menunjukkan Indonesia secara umum mengalami perbaikan, baik dari sisi sosial, politik, maupun ekonomi,” pungkasnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mama Emi Maknai Peringatan Reformasi demi Pupuk Persaudaraan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler