Catatan Penting Wamen ATR/BPN pada Fokus Reforma Agraria

Kamis, 07 Oktober 2021 – 19:14 WIB
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN) Surya Tjandra. Foto: ATR BPN

jpnn.com, JAKARTA - Terdapat beberapa catatan penting yang dapat dijadikan fokus dalam Reforma Agraria.

Fokus itu bisa ditingkatkan meski saat ini Reforma Agraria sudah ada kemajuan.

BACA JUGA: Kementerian ATR/BPN Siapkan Regulasi Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang

Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN) Surya Tjandra saat menghadiri acara Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Reforma Agraria yang dilaksanakan oleh Kementerian ATR/BPN melalui Direktorat Jenderal Penataan Agraria secara daring, pada Selasa (6/10).

Surya menjelaskan Reforma Agraria pada dasarnya memiliki tujuan besar, mulai dari menciptakan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, akses sumber ekonomi, ketahanan, dan kedaulatan pangan, serta kualitas lingkungan hidup.

BACA JUGA: Heru Sudjatmoko Puji Program PTSL Kementerian ATR/BPN

"Rasanya bisa kita membuat lebih ambisius dan memasukan indikator-indikator yang lebih konkret dalam pedoman ini," ungkap Surya.

Surya menambahkan untuk mewujudkan tujuan besar Reforma Agraria tersebut peran pemerintah daerah sangat strategis karena merupakan sektor yang esensial.

BACA JUGA: Fokus Kementerian ATR/BPN Menangani Persoalan Pertanahan di Daerah

"Dalam hal ini, peran gubernur, bupati, wali kota (pemerintah daerah) akan jadi sangat signifikan karena mereka yang mengetahui apa yang dibutuhkan sehingga mereka semua harus terlibat," ujar Surya.

Program Reforma Agraria bisa berdampak baik bagi daerah karena dapat menjawab kebutuhan, serta mimpi Kepala Daerah dan menjadi harapan untuk pembangunan di daerah.

Pedoman ini diharapkan akan lebih mengelaborasi aspek penyelesaian konflik agraria, seiring dengan disusunnya rancangan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN tentang pencegahan kasus pertanahan.

Melalui segi output, Wamen ATR/Waka BPN juga memberikan masukan untuk bersama-sama dapat menetapkan output yang progresif.

“Misalnya percetakan sawah berapa yang kita targetkan suatu hari nanti, tidak hanya berbicara angka. Namun juga dampak langsung yang dapat dirasakan masyarakat," kata Surya.

Surya menyampaikan harapannya agar program Reforma Agraria tetap dapat dilanjutkan meskipun sudah tidak lagi sebagai Program Strategis Nasional (PSN).

"Bagaimana nanti kita mengukur keberhasilannya setelah tahun 2024, barangkali dalam pedoman ini bisa sekalian memberikan perspektif yang lebih mendalam sehingga Reforma Agraria tetap dapat berjalan meskipun sudah tidak lagi sebagai PSN," ujar Surya. (mcr18)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler