jpnn.com - NGAWI--Bencana banjir telah empat kali merendam sebagian kawasan di Kabupaten Ngawi.
Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Bengawan Madiun ini telah menyebabkan kerugian materi sekitar Rp 10 miliar.
BACA JUGA: Keikhlasan Hati Seorang Istri saat Suami Minta Kawin Lagi
Kawasan yang paling sering banjir biasanya berada di sekitar Sungai Bengawan Madiun.
Tapi sebagian banjir juga disebabkan luapan Bengawan Solo yang merupakan induk Sungai Bengawan Madiun.
BACA JUGA: Pemkot Cuek, Warga Gotong Royong Perbaiki Rumah Janda
Terjadinya La Nina, juga menyebabkan hujan hampir setahun penuh.
Kekeringan dan kesulitan air bersih yang biasa terjadi di sejumlah lokasi pada tahun ini tak muncul.
BACA JUGA: Hatta: Saya Berbelasungkawa Sebesar-besarnya Buat Keluarga Korban
Bahkan saat puncak musim kemarau justru terjadi banjir yang merendam sejumlah kecamatan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana daerah Ngawi, selama 2016, dampak terparah terjadi di lima Kecamatan dan 16 Desa.
Sekitar 6500 rumah dan 1635 hektar sawah dilaporkan terendam banjir. Itulah mengapa perkiraan kerugian masyarakat capai Rp 10 miliar.
Disadari atau tidak, fenomena perubahan iklim telah terjadi sehingga menimbulkan resiko tinggi pada berbagai bidang kehidupan.
Diharapkan masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan karena iklim dan cuaca lebih sukar. (pojokpitu/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diguyur Hujan Deras, Jalan Lintas Riau-Sumbar Tertutup Longsor
Redaktur : Tim Redaksi