Cegah Corona, MPR Dukung Pemerintah Perketat Aturan Pelintasan Orang

Rabu, 18 Maret 2020 – 22:37 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesastyo mendukung adanya kebijakan terbaru pemerintah yaitu memperketat aturan pelintasan orang dari dan ke Indonesia, dengan melarang warga negara asing (WNA) yang dalam 14 hari terakhir berkunjung ke delapan negara yang memiliki kasus virus corona.

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet, hal tersebut dianggap mampu memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

BACA JUGA: Ketua MPR RI Dukung KPK Awasi Dana Penanganan Dampak Covid-19

"Saya mendukung dan mengapresiasi  sikap pemerintah yang melarang pelancong dari delapan negara tersebut masuk ke Indonesia, sebagai konsekuensi dari upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia," kata Bambang, Rabu (18/3).

Politikus Partai Golkar yang karib disapa Bamsoet itu mendorong pemerintah dalam hal ini  Imigrasi yang bertugas di pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan, agar secara konsekuen melaksanakan perintah tersebut sebagai upaya pencegahan masuknya virus Covid-19 ke Indonesia.

BACA JUGA: Penusuk Faisal Akbar Itu Ternyata Ludfi Rahman, Kini sudah Ditangkap dan Jadi Tersangka

"Saya mengimbau seluruh komponen bangsa untuk saling bahu membahu serta memberikan dukungan kepada pemerintah dalam mengatasi perkembangan dan penyebaran virus Covid-19 di tanah air,"  ungkap Bamsoet.

Di sisi lain, Bamsoet juga menyoroti kurangnya alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis, baik dokter maupun perawat di fasilitas kesehatan yang menangani pasien Covid-19. Hal ini menyusul kian melonjaknya pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19.

BACA JUGA: Pelayaran Kapal Fery Batam-Tanjungpinang Tujuan Singapura Dihentikan

Karena itu, Bamsoet mendorong pemerintah segera mendata dan memberikan persediaan tambahan APD maupun kebutuhan atau alat kesehatan lainnya bagi para tenaga medis di setiap RS. Khususnya bagi RS rujukan yang menangani pasien Covid-19, mengingat sudah adanya tenaga medis yang menjadi korban positif terinfeksi virus tersebut.

"Pemerintah harus membuat prosedur khusus penanganan pasien Covid-19 bagi para tenaga medis, agar perlindungan tenaga kesehatan dapat terjaga," katanya.

BACA JUGA: Mobil Toyota Rush Masuk Jurang di Lubuk Selasih, Satu Orang Tewas, Lima Luka-luka

Dia juga mendorong pemerintah mempertimbangkan adanya penambahan tenaga kesehatan yang diharapkan dapat membantu RS dalam memaksimalkan penanganan bagi para pasien, terutama di RS rujukan penanganan Covid-19. (boy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler