jpnn.com - JAKARTA - Setelah pulang dari Banjarmasin meninjau sejumlah titik api, Presiden Joko Widodo langsung mengumpulkan menteri terkait membahas masalah penanganan kebakaran lahan dan hutan. Salah satu instruksinya agar TNI diturunkan membuat kanal di setiap daerah yang rawan karlahut.
"TNI digerakkan untuk membuat kanal-kanal kemudian bagaimana progresnya itu supaya harus dipantau terus. Itu salah satu fokus presiden," ujar Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/9). Presiden, tegasnya meminta kanal-kanal tersebut harus segera selesai.
BACA JUGA: Kebiasaan Perilaku NTT Terpilih Menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
Selain itu, kata Luhut, pemerintah berencana memiliki lengkap pesawat waterbombing sehingga bisa langsung dipakai jika dibutuhkan. Menurutnya, saat ini jumlah pesawat harus diperhitungkan untuk kebutuhan masa depan.
"Tidak dengan menambah justru kami mau lihat kenapa jumlahnya mesti 25 pesawat. Mungkin lebih kecil tapi pesawatnya lebih efektif misalnya bisa ngangkut 15 ton air daripada 4 ton air," imbuh Luhut.
BACA JUGA: PP Antikriminalisasi Tak Halangi Penegakan Hukum
Supaya kebakaran lahan itu tidak terjadi lagi, Luhut mengingatkan, tugas kepala daerah untuk melakukan tindakan preventif. Sementara itu, untuk lahan yang sudah terbakar, imbuhnya, akan dikembalikan sesuai fungsinya.
"Mungkin pemerintah akan kembalikan kepada fungsinya. Sebenarnya ada beberapa juta hektar lahan gambut yang dibagikan selama ini tak boleh untuk kelapa sawit, termasuk kawasan HTI. Menteri Siti sekarang sedang mengelompokkan dan memperbaiki itu semua," ujarnya. (flo/jpnn).
BACA JUGA: Sidang Ini Tetapkan 121 Karya Budaya Sebagai Warisan Takbenda Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Hukum Pelaku Pembantaian Beruang Madu di Kalimantan
Redaktur : Tim Redaksi