Cegah Hoaks Produk Obat dan Makanan, BPOM Lakukan Ini

Rabu, 10 Agustus 2022 – 01:59 WIB
Kepala BPOM RI Penny K Lukito saat membuka Rakornas KIE BPOM 2022 di Jakarta, Selasa (9/8). Foto: Dokumentasi BPOM RI

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyusun strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) guna mencegah masyarakat terpapar hoaks seputar produk obat dan makanan.

Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat memberi ruang penyebaran informasi tanpa batas ruang dan waktu.

BACA JUGA: Soroti Pelabelan BPA pada Galon Isi Ulang, Edi Humaidi: Presiden Perlu Tegur BPOM

Selain itu, lanjut Penny, era disrupsi digital juga mengubah perilaku masyarakat dalam mencari informasi serta memperoleh produk obat dan makanan yang kini banyak mengandalkan media elektronik.

"Tantangan di era disrupsi digital menuntut adanya inovasi pola KIE yang lebih adaptif dan efektif sesuai dengan perkembangan teknologi, serta perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya terkini," kata Penny saat membuka Rakornas KIE BPOM 2022 di Jakarta, Selasa (9/8).

BACA JUGA: BPOM Palembang Sita Ribuan Kosmetik Berbahaya dari 4 Wilayah di Sumsel

Penny menambahkan kini tengah menjamur kanal informasi yang belum bisa menjamin kebenaran informasi seputar obat dan makanan.

Oleh sebab itu, BPOM menyusun strategi KIE obat dan makanan serta modul sebagai pedoman dalam menyediakan, menyebarkan informasi obat dan makanan yang kredibel bagi masyarakat.

BACA JUGA: Komisi IV DPR Mengkhawatirkan Rencana BPOM Melabeli BPA pada Produk AMDK

BPOM pun memperkenalkan identitas KIE obat dan makanan, yaitu "KataBPOM" dengan tagline "Bukan Kata Orang, Pastikan KataBPOM".

Identitas tersebut diharapkan makin memudahkan masyarakat untuk mengenali informasi dari BPOM sebagai sumber informasi obat dan makanan yang akurat dan terpercaya.

"Strategi KIE Obat dan Makanan tidak akan berjalan efektif tanpa koordinasi dan kolaborasi yang solid antar unit di lingkungan BPOM, serta antara BPOM dengan stakeholders," ujar Penny.

"Sinergi pentahelix yang melibatkan unsur Academy, Business, Community, Government, dan Media mutlak diperlukan agar KIE obat dan makanan memberi dampak sesuai yang diharapkan," sambung Penny. (cr1/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BPOM   obat   Makanan   hoaks  

Terpopuler