Menurut mantan menko perekonomian tersebut, sejauh ini bank sentral belum mendeteksi adanya tekanan besar dari keruntuhan bank-bank investasi di AS, seperti Lehman Brothers
BACA JUGA: 6500 Perda Hambat Investasi
BI masih memandang kesehatan bank domestik masih cukup baikNamun, kata dia, otoritas moneter tetap melakukan sejumlah langkah untuk menjaga kualitas likuiditas pasar finansial tanah air
BACA JUGA: Pemerintah Optimistis Krisis AS Tak Pengaruhi RI
Salah satunya, BI akan memperpanjang jangka waktu fasilitas repo (gadai) SBI dan SUN dari satu minggu menjadi hingga tiga bulanBACA JUGA: AS Terus Talangi Kredit Macet
Sebelumnya, bunga repo juga dipangkas.''Likuiditas harus kita kencangkan secara umumTidak terlalu lebih, tidak terlalu kurangTapi, dalam jangka pendek perlu pemberian ruang-ruang atau opsi bagi yang perlu likuiditas jangka pendek(Untuk jangka panjang), ada yang satu bulan, mungkin sampai tiga bulan,'' papar guru besar UGM tersebut
Boediono mengaku, meski likuiditas dilonggarkan, bank sentral tetap akan konsisten menekan tingkat inflasi sesuai sasaranPekan ini BI memangkas suku bunga repo dari semula BI rate plus 300 bps menjadi BI Rate plus 100 bps, atau dari 12,25 persen menjadi 10,25 persen.
Likuiditas juga akan terbantu dengan pencairan saldo pemerintah di BI untuk proyek-proyek APBN''Sebentar lagi akan banyak pengeluaran pemerintah, baik untuk proyek maupun yang lebih operasionalSaya kira likuiditas akan tambah lagi,'' ujarnyaSaldo pemerintah di BI saat ini masih mencapai Rp 120 triliun(sof/eri/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Siapkan 7 Tanker
Redaktur : Tim Redaksi