jpnn.com - BANGKOK - Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra memerintahkan dua menterinya untuk membentuk "forum rakyat" kemarin sore (3/12). Pembentukan forum itu dimaksudkan untuk menampung aspirasi Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC) yang menggerakkan aksi unjuk rasa besar-besaran di Bangkok dengan menuntut dibentuknya majelis rakyat.
Juru Bicara Pemerintah Teerat Rattanasevi menjelaskan, forum itu bakal merangkul para akademisi dan ahli hukum untuk membahas konflik yang berkepanjangan di Thailand. Kabinet Yingluck menunjuk Deputi Perdana Menteri Pongtheo Thepkanchana dan Menteri Kehakiman Chaikasem Nitisari untuk mengawasi forum tersebut
BACA JUGA: Dua Pertiga Jurnalis Perempuan Alami Pelecehan
Dia meminta semua pihak mau duduk bersama untuk membantu mengakhiri sengkarut politik Thailand melalui negosiasi dan cara-cara damai lain. Kabinet juga menugasi menteri kesehatan, deputi menteri kesehatan, menteri kemaslahatan masyarakat, dan menteri pada kantor perdana menteri untuk menjenguk para korban demo yang berjatuhan selama beberapa hari ini. Teerat menyatakan, para pejabat di kantor-kantor pemerintahan yang belum bisa masuk kantornya karena maraknya gelombang demo diminta memberi pengarahan kepada para bawahan masing-masing agar kembali bekerja.
Yingluck menyadari bahwa saat ini situasi masih termasuk rawan. Dia meminta Deputi PM Surapong Tovichakchaikul mengambil alih tugas Deputi PM Pracha Promnok sebagai kepala Pusat Pengelolaan Perdamaian dan Ketertiban (Capo). Pracha diharapkan dapat menjelaskan situasi Thailand terkini kepada dunia luar.
BACA JUGA: Kedubes Rilis Lokasi Berbahaya Bagi WNI di Bangkok
Pemerintah Thailand tak bisa menerima keinginan pemimpin PDRC Suthep Thaugsuban untuk membentuk majelis rakyat karena dianggap bertentangan dengan konstitusi Thailand.
Penegasan Suthep itu diutarakan meskipun pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan konfrontasi dengan pengunjuk rasa dan membentuk forum transisi. Keputusan pihak kepolisian untuk membiarkan para pendemo memasuki kantor perdana menteri pun dianggap sebagai kemenangan bagi upaya melengserkan Yingluck. "Hari ini kami meraih kemenangan sementara. Tetapi, kami akan tetap berjuang hingga rezim Thaksin (Shinawatra) dikeluarkan," tegas Suthep seperti dikutip Reuters Selasa (3/12).
BACA JUGA: Listrik Disabotase, Venezuela Gelap Gulita
Yingluck pun menegaskan bahwa dirinya siap melakukan apa pun untuk menghentikan kekerasan dalam aksi demo.
Aksi protes di Bangkok berlangsung sejak 24 November 2013. Aksi itu dipicu upaya PM Yingluck Shinawatra memberi amnesti kepada kakaknya, Thaksin, yang divonis dua tahun penjara atas kasus korupsi. (aam/c11/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Demonstran Tewas, Puluhan Luka
Redaktur : Tim Redaksi