Cegah Penyebaran ISIS, Imigran Timteng Didata Ulang

Sabtu, 09 Agustus 2014 – 03:45 WIB

jpnn.com - BOGOR - Maraknya isu gerakan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang berkembang di berbagai daerah membuat Kantor Imigrasi dan Pemerintah Kota Bogor melakukan pengawasan ektra ketat dengan melakukan pendataan ulang kepada para Imigran Timur Tengah di Cisarua.

 

Kepala Imigrasi Bogor Didik Heru mengatakan, pengetatan ekstra para imigran asal Timur Tengah itu dilakukan berdasarkan imbauan Menteri Kemenkum HAM. Dan juga guna meningkatkan kewaspadaan di tiap-tiap wilayah terutama bagi daerah terdapat Rudenim Timur Tengah.

BACA JUGA: Waspadai ISIS, Sisir Rumah Kontrakan

”Kami akan lakukan pendataan ulang para Imigran Timur Tengah di Cisarua serta melakukan operasi bagi imigran ilegal. Tim sudah kami bentuk dan tinggal menunggu jadwal saja,” kata Didik kepada INDOPOS (Grup JPNN), kemarin.

BACA JUGA: Polda Dukung Pemprov Bangun Sirkuit Balap

Didik menjelaskan, saat ini jumlah imigran legal yang berada di Rudenim mencapai 418 orang yang tersebar di beberapa tempat di Cisarua. Namun yang perlu diwaspadai, Rudenim yang sering ditumpangi imigran ilegal itu bukan sebagai pencari suaka melaikan menyebarkan paham ISIS.

”Yang perlu diwaspdai justru kedatangan imigran ilegal. Mereka bukan pencari suaka melainkan penyebaran paham ISIS. Maka dari itu pendataan akan kami laksanakan secepat mungkin,” paparnya.

BACA JUGA: Polda Tolak Satpol PP Pegang Senpi

Selain melakukan pengawasan di Rudenim, Kantor Imigrasi juga memperketat bagi pemohon perjalanan ke Timur Tengah. Sejauh ini, sambung Didik, sebagian besar pemohon perjalanan ke Timur Tengah merupakan calon jemaah haji.

Sementara, Walikota Bogor, Bima Arya juga membuat langkah antisipasi untuk mewaspadai penyebaran ideologi radikal tersebut. Dia mengaku, telah menginstruksikan kepada perangkat tingkat wilayah mulai dari RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan untuk melakukan pemetaan.

"Jadi pemetaan ini diintensifkan selaras dengan arus urbanisasi paska lebaran. Kami hanya ingin semua bisa terkendali dan tidak menjurus ke arah ISIS,”katanya,

Dalam instruksinya, Bima meminta kepada aparat tingkat wilayah untuk memantau pergerakan para pendatang, dan cari tahu apa tujuan mereka datang ke Kota Bogor. Hal ini, bertujuan sebagai pendeteksi dini bila ada gerakan penyebaran ideologi radikal ISIS di kota Bogor.

Dia menilai, melawan ideologi radikal seperti ideologi ISIS tak bisa hanya di permukaan. Tapi juga harus ditempuh melalui aspek kesejahteraan serta perekonomian dan agama.

”Kami juga sudah lakukan komunikasi dengan baik dengan rektor universitas yang ada di Bogor. Dan tokoh-tokoh agama untuk sama-sama memantau kegiatan ISIS sendiri,” pungkasnya. (cok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isyaratkan Tersangka Baru di Kasus Transjakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler