jpnn.com - JAKARTA - Komplotan penjahat jalanan ini tidak pernah punya rasa syukur. Kalau saja Eko Setiawan, 24; Toto, 24; dan Agus Rizal, 22 iklas menerima Rp 5 ribu hasil dari palakan korbannya, trio bandit ini tidak akan ditangkap polisi dan berujung penjara.
Sekarang tiga pemuda itu hanya bisa pasrah menunggu perkaranya disidangkan. Selama di dalam bui, mereka justru tidak akur. Sejak dijebloskan Rabu (8/1) lalu, ketiganya selalu adu mulut.
BACA JUGA: Diduga Digugurkan Saat 6 Bulan
"Gara-gara lu bro! Gue bilang terima aja tuh diut. Eh malah lu ambil dompetnya," begitu kira-kira kata Eko menyalahkan kedua temannya.
Dua temannya pun emosional lantaran selalu disalahkan. "Lu pikir duit Rp 5 ribu cukup untuk mabuk," sanggah Agus lantas diaminin Toto.
BACA JUGA: Bom ATM Malang Dikategorikan Teror
Cerita tersebut berawal saat ketiganya berjalan kaki di halte bus Slipi Petamburan, Tanah Abang, Jakpus Rabu malam. Mereka lantas bertemu seorang pemuda bernama Budi yang berjalan sendiri.
Muncullah niat jahat untuk menodong Budi. Bermodal pisau lipat, ketiganya meminta Budi uang. Budi yang ketakutan karena ditodong plus mulut tiga pemuda itu bau naga alias bau miras, Budi mengeluarkan dompet dan memberinya Rp 5 ribu.
BACA JUGA: Berpakaian Doreng, Pecatan TNI AL Dimassa
Mereka menolak pemberian itu karena mengganggap nominalnya terlalu kecil. Tanpa ba bi bu trio bandit itu langsung merampas dompet korban lalu kabur.
Budi pun berteriak sekuat tenaga meminta tolong. Beruntung warga berhasil membekuk tiga pemuda itu. Massa pun menghajar Eko Cs hingga babak belur.
Polisi yang sedang berpatroli dan melintas langsung mengamankan tiga pelaku itu. "Kasus ini masih kami dalami," kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Kus Subiyantoro. (agu/ilo/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Blarrr.. ATM Mandiri Dibom
Redaktur : Tim Redaksi