Cek Saja, Siapa Pimpinan Lembaga Survei

Selasa, 18 Oktober 2016 – 00:07 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - KOTA BATU – Publikasi hasil survei selalu marak memarwani panggung politik jelang pilkada. 

Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Faza Dhora Nailufar mengingatkan publik agar tidak gampang percaya dengan hasil survei.

BACA JUGA: PPP Djan Dukung Ahok, #AHYGagalCagub Jadi Ramai

Dia mengatakan, tidak tertutup kemungkinan pasangan calon ’membeli’ lembaga survei.

”Penting bagi KPU dan pemilih mengetahui tujuan survei. Ini karena setiap lembaga survei berpotensi menggiring pemilih,” ujar Faza Dhora Nailufar seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Warga Jakarta Cerdas, Isu SARA tak Akan Laku

Berdasarkan pengamatan Dhora di berbagai pesta demokrasi tingkat daerah hingga nasional, tidak sedikit lembaga survei merilis hasil risetnya demi mendongkrak elektabilitas salah satu paslon. 

”Pemilih maupun KPU dan panwaslih harus kritis pada hasil survei yang beredar,” katanya.  

BACA JUGA: Pilkada DKI Masih Diwarnai SARA, Sebaiknya Berguru ke Merauke

Sementara, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Ilmu Politik Universitas Brawijaya Wawan Sobari mengatakan, riset sah-sah saja dilakukan. Menurutnya, publikasi riset adalah hak setiap warga. 

 ”Sayangnya, berkaca Pilkada Malang 2013 misalnya, beberapa lembaga survei terkesan menggiring pemilih untuk memilih jagoannya,” beber peneliti Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Fisip UB itu.

Dia berharap, pemilih maupun penyelenggara pemilu, kritis menyikapi survei. Dia berbagi tips membaca hasil survei. Yakni mendalami metodologi riset, hingga membandingkan profil setiap lembaga riset.

”Dicek saja siapa pimpinan lembaga riset sampai siapa saja personelnya,” sambung dia. (zal/c1/dan/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssstt... Haji Lulung Jadi Mata-Mata Kubu Djan Faridz


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler