Cek Umar Patek, Polisi Kirim Personil ke Pakistan

Rabu, 30 Maret 2011 – 13:13 WIB
JAKARTA - Mabes Polri mengirim sejumlah personil ke Pakistan, menyusul kabar penangkapan buron tersangka Bom Bali tahun 2002, Umar Patek (40), oleh polisi setempat beberapa hari laluPengiriman personil itu dilakukan guna memastikan pria setinggi 160 centimeter itu adalah Umar Patek, sosok penting yang disebut polisi sebagai tokoh Al-Qaeda di Indonesia dan bertanggung jawab atas pengeboman yang menewaskan lebih dari 200 orang itu.

"Kita harus cek ke sana, kirim orang ke sana

BACA JUGA: Raskin Impor Sumut Ditemukan Berjamur

Apakah benar yang bersangkutan Umar Patek," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri, Rabu (30/3) siang.

Disebutkan Anton, pihaknya akan melakukan koordinasi mendalam dengan polisi Pakistan
Jika benar pria yang tertangkap dalam operasi kepolisian setempat itu adalah Umar Patek, polisi pun berharap dapat mengekstradisi pria keturunan Arab-Jawa itu ke Indonesia.

"Kita cek dulu kebenarannya informasi itu

BACA JUGA: Saksi Meringankan MM Gelombang Pertama Tiba di KPK

Untuk itu, melalui Divisi Hukum Interpol di Mabes Polri, (kita) berkoordinasi dengan Interpol Pakistan," tambahnya.

Namun demikian, sebagaimana yurisdiksi Pakistan, jika Umar Patek melakukan pidana di negara itu, Polri mengaku tidak keberatan jika Pakistan kemudian menghukum Umar di negaranya
"Kalau toh memang yang bersangkutan adalah dia, kita lihat, apakah dia melakukan tindak pidana di negara itu

BACA JUGA: Hari Sabarno Mengaku Pasrah

Yang paling berkompeten kan negara yang bersangkutan itu (Pakistan)," tambah Anton.

Sebelumnya, polisi menyebut bahwa Umar merupakan bagian dari komando lapangan, dalam pengeboman klub malam di Bali pada 2002 silamDi mana sebagian besar korban yang tewas adalah warga negara asing, terutama Australia dan Amerika Serikat (AS)Karena itulah, AS pernah mengumumkan akan memberikan hadiah satu juta dolar AS kepada siapa saja yang berhasil menangkap sosok yang juga dikenal sebagai "Little Arab" itu.

Umar sendiri dipercaya merupakan bagian dari kelompok pemuda Indonesia, Malaysia dan Filipina, yang melakukan pelatihan militer di Pakistan dan Afghanistan, dalam kurun waktu 1980-1990-anSekembalinya dari negara konflik itu, diduga kuat mereka mendirikan Jamaah Islamiyah yang dituduh AS sebagai kelompok teroris dan dipersalahkan atas serangkaian aksi teror di IndonesiaSelepas bom Bali, sejumlah sumber menyebut bahwa Umar kabur ke Filipina Selatan dan bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf sebagai pelatih militer(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Laporan Tiap Hari Masuk ke KY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler