Cemarkan Nama Anak SBY, Lima Orang Jadi Tersangka

Rabu, 08 April 2009 – 09:25 WIB
SURABAYA - Polda Jatim menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik anak Presiden SBY Edhie Bhaskoro Yudhoyono (EBY)Para tersangka melaporkan EBY melakukan money politics di wilayah Ponorogo

BACA JUGA: Paskhas Tetap Lanjutkan Pendidikan Freefall

Polisi menganggap laporan itu tak benar sehingga para pelapor yang menjadi tersangka


Bukan hanya pelapor yang dijerat

BACA JUGA: Fokker Naas Masih Layak Pakai

Tiga media yang memberitakan masalah tersebut juga diseret sebagai tersangka
Ketiga media itu Okezone.com, The Jakarta-globe.com, dan Harian Bangsa

BACA JUGA: SDA Merapat ke Prabowo



Kasus itu dianggap sangat serius oleh polisiJumpa pers saja dilakukan langsung Kapolda Jatim Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam yang didampingi Wakabareskrim Mabes Polri Irjen (Pol) Hadi Atmoko dan Dirpidsus Polda Metro Kombespol Mochammad Irawan.

Berita itu menjadi perhatian panggung politik karena EBY adalah caleg Partai Demokrat di dapil VII (Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Madiun)EBY adalah nomor urut 3 untuk DPR

Menurut Anton, penetapan Naziri dan Bambang Kisminarso sebagai tersangka karena laporan dugaan politik uang terhadap EBY adalah berita bohong''Dari hasil rapat pleno Panitia Pengawas (Panwas) Ponorogo, tidak ada money politics ituMalah, yang ada adalah berita bohong,'' kata Anton.

Versi Kapolda, Naziri dianggap men-setting adanya money politics ituKemarin pagi Naziri cs memberikan amplop berisi sejumlah uang plus stiker EBY kepada beberapa orang di daerah Jambon-Ponorogo''Lantas, momen itu difoto sebagai buktiLalu dilaporkan ke panwas sebagai money politics,'' katanyaTak kurang dari lima jam, Naziri cs langsung dibawa aparat Polda Jatim.

Klaim Kapolda itu didasarkan pada hasil yang baru saja dilakukan polda terhadap empat orang saksi penerima uang ituYakni, Tukijah, Parnun, Samudji, dan NoloPolisi juga memintai keterangan panwascam''Mereka mengaku dipaksaSedangkan dari panwas dan panwascam juga menegaskan pelanggaran itu tidak ada,'' kata mantan Wakadiv Humas Mabes Polri itu.

Wakabareskrim Mabes Polri Irjen Pol Hadi Atmoko menambahkan, saat momen itu berlangsung EBY tidak ada di lokasi''Selain itu, dia juga tidak bagi-bagi uang seperti yang dituduhkan,'' katanya.

Hingga tadi malam, para tersangka dan saksi masih diperiksa di Polda JatimBahkan, Bareskrim Mabes Polri ikut turun tangan menyelesaikan kasus tersebutLantas, mengapa Bareskrim sampai harus turun tangan? Hadi menganggap masalah itu sudah menyangkut kredibilitas presiden

Sedangkan posisi media menjadi tersangka dianggap ikut mencemarkan nama baik EBY karena memuat berita itu.

Persiapan Pemilu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai merapatkan barisanH-1 menjelang pelaksanaan Pemilu 2009, SBY meminta jajaran Polri dan TNI meningkatkan keamananSebab, SBY mengaku ada ancaman keamanan menjelang pencontrengan''Memang ada ancaman yang kami dapatApakah mereka niat atau tidak, tapi yang jelas jangan sampai timbul apa pun dalam demokrasi," ujar SBY saat konferensi pers usai rapat kabinet terbatas di kantor presiden kemarin (7/4)

SBY meminta pihak-pihak yang ingin mengacaukan pemilu mengurungkan niatPresiden tidak ingin kekerasan seperti tragedi Mei 1998 terulang''Jangan sampai ada niat seperti itu," tuturnyaDalam rapat kabinet terbatas kemarin, SBY memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Bambang Danuri Hendarso dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menggelar operasi pengamanan pemilu

''Operasi pengamanan akan ditingkatkan mulai hari ini (kemarin, Red) dan terus mengawal masa-masa yang rawan terjadi gangguan, yaitu saat penghitungan suara sampai pengumuman hasil pemilu, utamanya pemilu legislatif," paparnya

Meski masih ada ancaman keamanan, SBY menilai sejauh ini pelaksanaan tahap pemilu berjalan dengan baik''Saya dan wakil presiden sepakat tidak ada insiden yang sangat menggangguMeskipun keras dalam berkompetisi, semua dapat menahan diri,'' ujar SBY.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, ancaman keamanan pemilu diperoleh dari berbagai sumber informasiSayang, Djoko juga enggan merinci bentuk-bentuk ancaman keamanan tersebut''Kami sudah mengumpulkan informasi dari berbagai sumberSekarang kami akan menindaklanjuti informasi tersebut untuk membuat langkah antisipasi," ujar Djoko.

Panglima tidak mengelak kalau salah satu wilayah yang mendapat ancaman adalah Provinsi Nanggroe Aceh DarussalamHanya, lanjut panglima, situasinya bisa dikendalikan

Sebelum menggelar rapat kabinet untuk persiapan Pemilu 2009, SBY kemarin juga menerima laporan dari KPUKetua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan, KPU siap 100 persen untuk menyelenggarakan Pemilu 2009 pada 9 April.

Pemilih yang boleh memberikan suara, kata Hafiz, adalah pemilih yang sudah menerima pemberitahuan dari KPPSLokasi TPS dan waktu pencontrengan sudah ditentukanSelain itu, pemilih yang sudah memberikan suara diwajibkan memasukkan jari ke tinta.(ris/tom/eko/tof/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Lebih Hormati Teh Manis Ketimbang Vonis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler