Cemburu, Janda Anak Lima Ditabrak, Diseret dan Digebukin Pacar

Kamis, 27 Juli 2017 – 20:00 WIB
Reuni saat di Mapolsek Medan Labuhan. Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, MARELAN - Reuni, 46, seorang janda lima anak terpaksa melaporkan kekasihnya, Iwan P, 37, ke Polsek Medan Labuhan.

Pasalnya, dia sudah tak tahan lagi karena kerap menjadi korban penganiayaan sang pacar.

BACA JUGA: Suami Ditembak Mati, Istri Bandar Narkoba Ini Menangis di Ruang Sidang

Puncaknya, Rabu (26/7) pagi, kemarin. Reuni yang berada di atas sepeda ditabrak lalu diseret ke aspal. Akibatnya, sekujur tubuhnya mengalami luka lecet.

Menurut Reuni, sekitar jam 9 pagi, dia terburu buru hendak pergi ke pasar membeli keperluan bahan baku buat usaha di rumahnya.

BACA JUGA: Dalang Aksi Penjambretan di 32 Lokasi Diringkus, Dor, Rasain Deh...

Begitu tiba di depan komplek De Vista (tempat tinggalnya) kawasan Pasar 2 Timur, Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan, dia didekati Iwan yang ketika itu naik kereta.

Tanpa alasan jelas, korban ditabrak. Begitu dia jatuh, Iwan langsung menarik lengan lalu menyeretnya hingga beberapa meter.

BACA JUGA: Abdi Nekat Curi Uang Infaq di Masjid, Modusnya Itu Loh...

Walau banyak warga melihat, namun tak seorang pun berupaya menolong perempuan etnis Tionghoa ini.

Ada dugaan, warga sekitar sudah bosan melihat pertengkaran pasangan yang dimabuk asmara ini. Iwan yang merupakan mantan petinju ini baru melepaskan cengkramannya tak kala petugas sekuriti menghampiri keduanya.

Tak mau urusan bertambah panjang, Iwan meninggalkan Reuni yang dalam keadaan berdarah pada kakinya.

“Kesal kalo aku sama dia bang. Aku dah putusin dia tapi dia gak mau. Aku terus diterornya. Tadi pagi aku diseretnya sampe kakiku berdarah darah. Empat hari lalu mukaku dipukulinya. Pipiku bengkak dan mataku merah gara gara dipukulinya.”

“Ini aja pinggangku masih sakit akibat tunjangannya. Kalo ku itung-itung aku dipukulinya, udah opname aku harusnya. Tapi karena anak anakku, aku menahan semua itu,” kesah Reuni saat di Mapolsek Medan Labuhan.

Reuni mengaku kalau dirinya kenal dengan Iwan setahun belakangan ini. Sebelumnya mereka pernah tinggal bersama, namun karena Iwan kerap memukulinya karena cemburu, Reuni memutuskan untuk mengusir Iwan dari rumahnya.

Namun Iwan tidak terima, Iwan yang tinggal tak jauh dari komplek tetap saja menerornya.

“Aku gak pernah selingkuh. Dia yang selingkuh sama germo. Bahkan dia mengambil 2 hapeku dan dikasinya sama germo itu. Padahal dihape ku gak ada yang aneh-aneh. Udah gila dia itu. Tanpa pasal sering mukuli aku. Dia minta balik, tapi aku gak mau,” terang Reuni.

Peristiwa penganiayaan pasangan kumpul kebo ini sebelumnya pernah terjadi lima bulan lalu. Peristiwa penganiayaan ini bergulir ke polisi. Namun saat akan ditahan, Iwan keburu minta maaf. Reuni yang mengaku masih cinta, memaafkan perbuatan Iwan. Pasangan ini pun kembali bersama.

“Dulu kumaafkan bang. Tapi kali ini tidak la bang, dah parah kali perbuatannya. Dulu aku pacaran sama orang Tionghoa, kek gini juga kejadiannya. Tapi sekarang ini jauh lebih parah. Entah kek mana la nasibku ini,” keluh Reuni sambil meringis menahan sakit.

Hingga menjelang siang, Reuni masih menunggu untuk melakukan visum. Salah seorang petugas piket jaga mapolsek Medan Labuhan mengaku belum menerima laporan korban.

“Mungkin masih buat visum,” ucap petugas piket.(ian/ras)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Pria Mengapung di Sungai Deli, Ternyata Sebelumnya Sempat Diuber Polisi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler