Cerai Gara-gara Si Mbah Psikopat

Kamis, 04 Februari 2016 – 09:11 WIB
Ilustrasi: Radar Surabaya

jpnn.com - TIDAK semua nenek senang mendapatkan cucu. Buktinya mertua Karin sebut saja Maya, justru menyiksa cucunya yang baru berusia 1,5 tahun, layaknya seorang psikopat. Tak mau anaknya terus jadi korban, akhirnya Karin mengajukan cerai ke Pengadilan Agama Surabaya.

Karin (32) tidak tega melihat putra tunggalnya disia-siakan oleh sang mertua. Si kecil sudah sering mengalami siksaan fisik dari sang mertua. Mulai dari dibekap mulutnya ketika menangis, hingga badannya dicubiti sang nenek sampai membiru dan gosong-gosong. 

BACA JUGA: Berkibar Bendera OPM, Begini Tanggapan Pak Kapolda

"Lha mbah macam apa begitu? Saya nggak tenang kalau ninggalin anak di rumah mertua," ucap Karin, seperti dikutip dari Radar Surabaya, Kamis (4/2).

Ini lantaran Karin dan suaminya, Donwori (42), memang tinggal serumah dengan mertuanya, Maya (63), di sebuah rumah mewah di kawasan Mayjend Sungkono. Karin dan Donwori kebetulan bekerja dan baru pulang ke rumah pada malam hari. Sehingga, anak semata wayangnya dititipkan ke ibu mertua saat keduanya bekerja. Ayah mertua Karin sudah meninggal.

BACA JUGA: Batubara Lesu, Jurusan Pertambangan Hanya Punya 10 Mahasiswa

Namun hampir setiap sore sepulang kerja, Karin maupun Donwori kerap menemukan hal yang aneh dengan buah hatinya. Bahkan saat pulang, dia masih mendapati anaknya tersebut menangis kesakitan karena tubuhnya lebam dan membiru. Rupanya, anak itu menangis seharian tanpa ada upaya Maya untuk membujuk atau menghentikannya.

Saat ditanyakan ke mertua, Karin sering mendapatkan jawaban bohong. Yang katanya jatuh ke lantai lah, atau kadang kebentur botol dotnya. “Semula saya percaya saja, tapi lambat laun kok banyak bohongnya karena anakku sering kedapatan menangis sendirian,” tuturnya. 

BACA JUGA: Calon Penumpang Pesawat di Timika Bawa Amunisi AK 47

Apalagi menurut keterangan tetangga, anaknya menangis tak berhenti-henti karena memang dibiarkan oleh neneknya. “Katanya tetangga seperti itu. Lha saya juga sering menemukan mertuaku diam saja kalau anakku menangis. Berarti kan klop,” ujarnya

Karin mengaku sempat mengadukan masalah ini ke Donwori. Namun bukannya mendapat dukungan, justru Karin kena damprat sang suami lantaran dikira menjelek-jelekkan ibu mertuanya itu. 

Bahkan, Donwori malah ganti memarahi Karin. Bahkan, Donwori menyarankan Karin berhenti bekerja saja sebagai pegawai bank kalau memang tidak percaya ibunya menjaga buah hati mereka. 

Tapi Karin tetap menolak. Karena menurutnya yang salah bukan dirinya. Melainkan ibu mertua. Karena itu, Karin pun memberikan pilihan kepada Donwori kalau tidak mau mengingatkan ibunya lebih baik dirinya yang pergi dari rumah demi keselamatan anaknya. 

"Saya malah dikatai menantu durhaka. Padahal, saksinya itu banyak para tetangga. Kok saya yang malah diomel-omeli," imbuhnya. Karin mengaku tidak peduli. Lebih baik dia pisah dari suaminya daripada anaknya diasuh oleh nenek yang punya kelainan suka menyiksa anak kecil. 

Toh, suaminya lebih memilih ibunya daripada dirinya dan keselamatan anaknya. "Ya mungkin dia masih belum ikhlas anaknya punya istri dan anak," pungkasnya. (fatimatuz zahroh/jay/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Periksa Istri Sekda, Dokumen Penting Disita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler