Cerita Bu Mega tentang Bung Karno sebagai Kutu Buku dan Poliglot karena Membaca

Selasa, 24 November 2020 – 22:26 WIB
Putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri dalam webinar pembukaan pameran daring Buku Bung Karno, Selasa (24/11). Screenshot

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta para pemuda meniru kegemaran Proklamator RI Bung Karo akan buku.

Menurut Megawati, ayahnya yang dikenal sebagai sosok cerdas dan revolusioner sangat haus akan pengetahuan sehingga gemar membaca buku.

BACA JUGA: Ketika Mas Nadiem Bicara soal Bung Karno di Hadapan Bu Mega

"Bapak saya humoris. Tak bisa melihat dia sekedar politisi, seorang pejuang, dia adalah manusia yang sangat humanis," ujar Megawati saat menjadi pembicara pada Pembukaan Pameran Daring Bung Karno & Buku-bukunya, Selasa (24/11).

Ketua umum PDI Perjuangan itu menambahkan, Bung Karno selalu memanfaatkan waktu luang untuk membaca. Oleh karena itu Bung Karno mampu menginspirasi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

BACA JUGA: 15 Menit Ganjar Duduk dan Tertunduk di Samping Makam Bung Karno

"Bung Karno sangat haus dengan buku. Bukan hanya menurut dia buku jendela dunia, tetapi juga masuk ke dalamnya," kata Megawati.

Perempuan kelahiran 23 Januari 1947 itu lantas menceritakan pengalamannya semasa masih duduk di bangku kuliah dan meminta rekomendasi buku kepada Bung Karno. Kala itu Megawati kuliah di jurusan psikologi.

BACA JUGA: PDIP Terbitkan Ulang Mustika Rasa demi Kuliner Nusantara

Megawati menuturkan, Bung Karno sangat menghafal judul buku sesuai konteks permintaannya sekaligus menunjukkan letaknya. Meski memiliki puluhan ribu buku, Bung Karno memiliki memori yang kuat akan koleksi bacaannya dan sekaligus tempat menyimpannya.

"Beliau menata sendiri buku-bukunya. Sampai hari ini ketika kami keluar dari Istana, Bung Karno membiarkan saja di situ buku-bukunya. Mungkin jumlahnya 20 ribu sampai 30 ribu yang bertebaran di Istana Merdeka, Istana Negara, dan Istana Bogor. Yang saya dengar itu mulai diarsipkan," tutur Megawati.

Ibu dari M Rizki Pratama, M Prananda Prabowo dan Puan Maharani itu juga menyinggung soal ayahnya yang dikenal sebagai poliglot. Bung Karno menguasai berbagai bahasa asing termasuk Belanda, Inggris dan Jerman.

Oleh karena itu Bung Karno juga mampu menjadi penggagas Konferensi Asia Afrika. Bung Karno mampu menggubah bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang kala itu masih terjajah.

Megawati menambahkan, di kamar Bung Karno juga banyak buku berserakan. Menteri Agama Kabinet Dwikora KH Saifuddin Zuhri pernah menyaksikan sendiri kamar Bung Karno yang sangat berantakan karena buku di mana-mana.

"Kamarnya besar sekali peninggalan Belanda. Ada tempat tidur dan sebelahnya adalah buku. Beliau akan tahu kalau ada yang ambil bukunya, bahkan pindah sedikit akan ditanyakan. Karena ada tatanya, dinomori sesuai ingatan dia," papar Megawati.

Bung Karno juga menyimpan bukunya di toilet. "Di toilet ada rak kecil dua tingkat yang kami tahu sebagai tempat bacaannya. Yang di atas jangan sedikit pun bergeser. Yang di bawah adalah yang akan dibaca," sambung Megawati.

Pemilik nama Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri itu pun mengharapkan para pemuda membaca buku-buku karya Bung Karno. Salah satunya ialah buku Indonesia Menggugat yang berisi pemikiran Bung Karno tentang kondisi bangsa yang menghadapi kolonialisme.

"Bagi saya, membaca buku Bung Karno, selain membuka jendela dunia, juga mengekstraksi pikiran-pikiran dari banyak tokoh-tokoh dunia yang dikenal beliau dari buku-bukunya," ulas Megawati.(tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler