Ketika Mas Nadiem Bicara soal Bung Karno di Hadapan Bu Mega

Selasa, 24 November 2020 – 19:37 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim.Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai Proklamator RI Bung Karno merupakan penyambung lidah rakyat terbaik yang pernah ada di Indonesia.

Kecerdasan dan pengetahuan Bung Karno berdasarkan pikiran mendalam dari puluhan ribu buku yang dibacanya.

BACA JUGA: Respons Nadiem Makarim soal Permintaan Format Khusus PPPK untuk Guru Honorer K2, Oh Ternyata..

Hal itu disampaikan Nadiem saat menjadi narasumber dalam webinar pembukaan pameran daring Buku Bung Karno, Selasa (24/11).

Dia menilai tak jarang nasib suatu bangsa ditentukan oleh pemikiran merdeka yang diperoleh melalui buku, seperti yang telah dilakukan Bung Karno.

BACA JUGA: Ketua Komisi X: Kami Lega Mendengar Gebrakan Mas Nadiem

Bung Karno membuktikan bahwa pemikirannya merdeka, bahkan saat Indonesia masih dijajah dan sang proklamator RI itu masih dalam tahanan. 

Nadiem mengatakan Bung Karno tetap membaca buku ketika sedang ditahan oleh Belanda.

BACA JUGA: Mas Nadiem Izinkan Sekolah Tatap Muka, Begini Respons Wagub DKI

Bung Karno sebenarnya sedang membuktikan bahwa di dalam penjara sekalipun, beliau tetap seorang manusia Indonesia merdeka. 

"Saya harap ini bisa menginspirasi anak muda untuk membaca dan mengerti apa arti merdeka. Sejak muda, Bung Karno sudah mengenal pemikiran dunia dan pemikiran bangsanya sendiri dari buku yang dibaca. Akhirnya ini menghasilkan kecerdasan beliau yang membuatnya menjadi penyambung lidah bangsa terbaik yang pernah dipunyai bangsa ini," kata Nadiem.

Menurutnya, buku adalah sumber pengetahuan yang mencerdaskan.

Menurut dia, ada hubungan tingkat kemajuan dan kecerdasan sebuah bangsa dengan minat baca masyarakatnya.

Semakin tinggi minat baca, maka kemajuan bangsa semakin bagus. 

"Masyarakat membaca adalah masyarakat yang selalu ingin belajar, di mana buku punya kedudukan penting bagi mereka," kata Nadiem.

Di acara itu, hadir Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, cucu Bung Karno yang juga anggota DPR Puti Guntur Soekarno, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, dan Sejarawan Bonnie Triyana.

Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengapresiasi pameran buku tersebut.

Harapannya, lewat pameran ini, Bung Karno mampu hadir sebagai sosok pemimpin negarawan sekaligus pembelajar yang baik, menginspirasi bagi anak-anak muda Indonesia demi kemajuan Indonesia Raya.

Memahami buku-buku yang dibaca Bung Karno, maka diharap bangsa Indonesia bisa memahami bagaimana NKRI berdiri.

“Pameran Buku Bung Karno menunjukkan bagaimana Bung Karno hadir sebagai sosok pemimpin negarawan dan sekaligus pembelajar yang baik. Keseluruhan yang dipelajari, dikonstruksikan dalam imajinasi tentang Indonesia,” kata Hasto.

Sejarawan Bonnie Triyana mengatakan bahwa buku-buku Bung Karno memiliki makna penting. Karena lewat ide-ide yang dipelajari dan diserap Bung Karno dari buku-buku itulah kini Indonesia bisa merdeka.

"Bung Karno menggunakan ide ini sebagai cara menggerakkan kesadaran bangsa menghadapi kolonialisme Belanda," kata Bonnie.

Yang lebih menarik, kata Bonnie, ternyata masing-masing buku yang dipamerkan ini memiliki ceritanya sendiri-sendiri.

Ada buku yang diberikan seorang kawan Bung Karno dari Bandung, di mana saat itu dirinya masih di dalam penjara.

"Ada berbagai buku yang dikirim saat Bung Karno masih dipenjara. Kita cek dalam surat Bung Karno ke sahabatnya, beliau selalu minta dikirim buku di penjara. Dan hasilnya adalah kolaborasi ide yang ditulis di dalam buku 'Di Bawah Bendera Revolusi' dan ratusan pidatonya," urai Bonnie. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler