jpnn.com, WELLINGTON - Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menceritakan pengalamannya berpuasa di negeri tempatnya bertugas saat ini. Sudah tiga Ramadan bagi Tantowi menjalani bulan suci di Selandia Baru sejak mantan pimpinan Komisi Luar Negeri dan Pertahanan DPR itu bertugas di Wellington.
Menurut Tantowi, ada kenikmatan tersendiri ketika menjalani Ramadan jauh dari tanah air. Saat ini durasi puasa di Selandia Baru lebih singkat ketimbang di Indonesia.
BACA JUGA: Indahnya Toleransi, Umat Buddha Siapkan Menu Buka Puasa untuk Warga Muslim
“Puasa di sini sebelas jam. Imsak jam 06.00, buka puasanya jam 17.25,” ujar Tantowi melalui pesan singkat kepada JPNN, Senin (13/5) dini hari. Baca juga: Ajak WNI di Negeri Kiwi Tebar Islam Rahmatan Lilalamin
Ambasador berlatar belakang entertainer itu menjelaskan, gereget warga negara Indonesia (WNI) di Selandia Baru dalam menjalani Ramadan juga sangat terasa. Menurut Tantowi, kekompakan WNI kian terlihat saat Ramadan.
BACA JUGA: Panglima TNI: Ramadan Merupakan Bulan Terbaik Untuk Berintrospeksi
Suasana buka puasa bersama di KBRI Wellington, Minggu (12/5). Foto: Instagram/tantowiyahyaofficial
“Justru di sini puasanya nikmat sekali, di samping waktunya pendek, kerukunan dan aktivitas yang dibuat oleh Muslim Indonesia banyak dan beragam,” tuturnya.
BACA JUGA: Perang Sarung: Dari Main-Main, Kok Malah Ada Bagan Pertandingannya, Sampai Tawuran Benaran
Lebih lanjut Tantowi menjelaskan, para WNI di Negeri Kiwi itu membuat suasana Ramadan seperti di tanah air. “Berbagai makanan khas Asia mudah dicari, jadi suasananya seperti di Indonesia saja,” tuturnya.
Mantan quizmaster itu juga menceritakan tradisi WNI Muslim di Selandia Baru dalam menjalani Ramadan. Tradisi yang selalu berlangsung sejak 2008 itu adalah buka puasa bersama dan Tarawih keliling.
Pada kegiatan keagamaan itu pula para WNI berkumpul. KBRI Wellington pun menjadi lokasi pertama untuk menyelenggarakan buka puasa bersama dan Tarawih bagi WNI, Minggu (12/5).
“Kegiatan ini di samping untuk meresapi suasana Ramadan juga demi meningkatkan keakraban antar-warga muslimin dan muslimat Indonesia yang ada di Wellington dan sekitarnya,” kata Tantowi.
Ada 200 WNI yang hadir pada kesempatan itu. Mereka tak hanya berbaur, tetapi juga bisa menyantap berbagai hidangan khas Nusantara.
Sebagai makanan pembuka adalah klepon, tahu isi dan kurma. “Menu utamanya soto ayam,” kata Tantowi.
Baca juga: Berbagi Keceriaan Lewat Syukuran Pemilu 2019 bagi WNI di Selandia Baru
Selanjutnya kegiatan iftar itu disambung Salat Isya dan Tarawih. “Penceramah dan imamnya Dr. H. Farid Saenong, ustaz asal Indonesia yang mengajar di Victoria University,” kata Tantowi.
Yang juga istimewa, kata Tantowi, kegiatan itu juga dihadiri WNI non-muslim. “Inilah salah satu keindahan Ramadan,” ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salat Tarawih Tercepat Hanya di Sini, 10 Menit Kelar !
Redaktur & Reporter : Antoni