Cerita Pak Rinto hingga Bisa Memimpin Brand Steak Lokal dengan Ratusan Cabang, Bikin Kagum

Senin, 04 Juli 2022 – 17:21 WIB
Direktur Utama PT Waroeng Steak Indonesia yang menaungi 'Waroeng Steak & Shake', Riyanto. Foto dokumentasi Waroeng Steak Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Brand kuliner lokal Waroeng Steak & Shake yang sudah 22 tahun berkiprah, telah menjadi role model bagi banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Terutama dalam penerapan program spiritual bagi karyawannya. 

"Program spiritual company diterapkan untuk meningkatkan leadership karyawan dari sisi spiritual dan telah dijalankan sejak 2010 silam," kata Direktur Utama PT Waroeng Steak Indonesia yang menaungi 'Waroeng Steak & Shake', Riyanto, dalam keterangannya kepada media,  Senin (4/7).

BACA JUGA: Waroeng Steak & Shake Mendapat Nilai A Dalam Sertifikat Halal MUI

Program-program yang dijalankan seperti salat wajib berjemaah, salat sunah duha dan membaca Al-Qur'an sebelum bekerja.

Selain itu juga pelajaran tahsin per pekan, hafalan surat pilihan yakni Al-Mulk, Yasin, Ar-Rahman, dan Al-Waqiah. Hal ini sebagai syarat undian umrah untuk karyawan. 

BACA JUGA: Tips Memasak Tomahawk Steak Enak Ala Restoran The Surosowan

"Juga ada kegiatan pengajian bersama masyarakat sekitar," kata Riyanto yang merintis karier awal sebagai tukang cuci hotplate di Waroeng Steak & Shake ini.

Pria asli Wonogiri yang biasa disapa Rinto ini menuturkan, sebagai brand lokal, restoran steak asli Indonesia ini terus tumbuh di tengah ketatnya persaingan dalam dunia kuliner. Terutama dengan merek-merek dari luar negeri yang banyak masuk di Tanah Air.

BACA JUGA: Kembangkan Bisnis, Hangry Ajak Brand Kuliner Lain untuk Bergabung

Namun, Waroeng Steak & Shake makin optimistis menghadapi persaingan setelah berubah badan usaha menjadi perseroan terbatas (PT).

Perusahaan juga memberi amanah Rinto sebagai Direktur Utama PT Waroeng Steak Indonesia sejak awal 2022 untuk memimpin ratusan cabang atau outlet yang tersebar di berbagai daerah. 

“Perjuangan yang saya tempuh dari bawah tidaklah mudah. Selain perlu waktu yang panjang, untuk mencapai kesuksesan juga butuh keikhlasan, apalagi saya masuk sebagai staf outlet yang bertugas mencuci hotplate tahun 2000,” cerita Rinto

Ditambahkannya, ketekunan dan semangat terus belajar menguasai bidang lain seperti waiters, kasir, cooking membuat dirinya naik ke jenjang lebih tinggi.

Mulai dari supervisor hingga menjadi manajer operasional di Semarang, dan berhasil membuka 3 outlet dalam tempo 1 tahun.

"Alhamdulillah, saya diberi amanah dan tanggung jawab lebih besar lagi menjadi direktur. Ini titik di mana saat ini merupakan buah hasil dari dream, pray dan action (Ikthiar) saya,” kata Rinto.

Namun, yang jauh lebih membuat dirinya merasa bersyukur adalah perusahaan ini selalu mengedepankan sisi spiritual leadership kepada semua karyawannya.

Perusahaan menciptakan sebuah budaya dengan program spiritual company, yang mana semua pekerjaan diniatkan untuk ibadah. 

"Sehingga hasil yang kami dapatkan adalah keberkahan,” ujar penggemar klub bola Chelsea itu. 

Rinto juga membeberkan tiga prinsip hidup yang selalu dipegangnya, yakni jujur, amanah, dan terus belajar. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler