Cerita Rizal, sang Pelatih Panahan Presiden Jokowi, Ternyata

Selasa, 20 Maret 2018 – 08:29 WIB
Rizal saat melatih panahan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Foto: JAWA POS PHOTO

jpnn.com - Presiden Jokowi berlatih panahan tahun lalu. Pelatihnya adalah Rizal Banardi. Bersama presiden menjadi momen berkesan buat Rizal.

FOLLY AKBAR, Kota Bogor

BACA JUGA: Indonesia-Selandia Baru Tingkatkan Perdagangan dan Investasi

RIZAL Banardi tampak sangat antusias dan bersemangat. Tatapannya penuh kebahagiaan dan kebanggaan saat bercerita. Sesekali senyum tersungging dari pria kelahiran Bogor, 8 Agustus 1963, itu.

Maklum, melatih panahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah salah satu momen paling menyenangkan sekaligus membanggakan selama 55 tahun hidupnya.

BACA JUGA: Bamsoet Tegaskan Komitmen DPR Bantu Program BBM Satu Harga

Dia membimbing presiden berlatih hingga mengikuti kejuaraan panahan di Bogor pada Januari 2017. Ya, meski sudah satu tahun lalu, Rizal masih ingat betul momen-momen melatih presiden ketujuh Indonesia tersebut.

”Saat itu terkejut juga bisa melatih presiden,” kata Rizal saat ditemui di sebuah resto di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jumat (16/3).

BACA JUGA: Amien Sebut Jokowi Berbohong soal Sertifikat, Ini Kata Fahri

Bahkan, hingga sekian lama berlalu, rasa tak percaya itu masih menyelinap di sanubarinya. Permintaan untuk melatih presiden tersebut tiba-tiba datang dari Dandim Kota Bogor yang saat itu dijabat Letkol Mukhamad Albar.

Awalnya, dia sendiri tak tahu betul kenapa permintaan tersebut bisa datang dari istana.

Usut punya usut, berdasar cerita istri Dandim, rupanya permintaan itu tidak lepas dari sosok Kahiyang Ayu, putri Jokowi.

Saat itu satu-satunya anak perempuan presiden tersebut kepincut olahraga panahan setelah melihat kejuaraan panahan bersama keluarga Dandim.

”Dia (Kahiyang, Red) pengin belajar. Nggak tahu gimana sampai ke presiden,” imbuhnya.

Saat menyiapkan pelatih panahan untuk presiden, awalnya ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Bogor tersebut menyodorkan nama-nama lain.

Selain itu, pengalamannya di panahan baru lima tahunan. Namun, dalam prosesnya, pihak istana justru menginginkannya langsung untuk menjadi pelatih.

Nah, pada 10 September 2016, Rizal pun menghadap presiden di Istana Bogor. Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan alasannya ingin bermain panahan.

Ceritanya, berlatih panahan merupakan mimpi lama presiden. Bahkan sudah didambakan sejak masih menjabat wali kota Solo.

”Saya sempat bilang, kita (saya, Red) gak punya prestasi. Kenapa gak ambil Jakarta?” tanya Rizal.

”Cari di sini (Bogor) karena bukan untuk prestasi, tapi rekreasi yang sewaktu-waktu bisa diajak latihan,” jawab presiden sebagaimana ditirukan Rizal.

Setelah itu, pria yang bekerja di sektor properti tersebut langsung menyiapkan peralatan. Ada panah, busur, bantalan target, alat pelindung badan, dan sebagainya. Selain itu, dia menyiapkan tim pelatih.

Sebab, bukan hanya presiden yang berlatih, tapi juga keluarga presiden. Ibu Iriana, Kahiyang, sampai putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

Secara bersamaan, Rizal mulai memikirkan menu latihan. Bukan hanya teknis pelatihan, dia juga belajar soal adab berhadapan dengan presiden.

”Saya membayangkan ini senjata tajam. Apakah ada keamanan dan seterusnya,” ucap dia.

Saat latihan perdana tiba, Rizal sedikit terkejut. Rupanya, melatih presiden tidak serumit yang dibayangkan.

Tidak ada proses skrining yang ketat meski dia membawa busur dan anak panah yang notabene senjata tajam.

Prosesnya sangat cair. Dalam beberapa momen, Rizal bahkan harus menyentuh presiden. Mulai tangan, lengan, hingga bahu. Semuanya diperbolehkan.

Dari situ presiden diajari dasar-dasar panahan. Mulai posisi kuda-kuda, cara memegang panah, memegang busur, menarik, sampai penempatan posisi busur yang baik.

Kegiatan itu terus berlanjut. Hampir setiap pekan. Jika tidak ada kegiatan, presiden berlatih bersamanya.

Hingga pada suatu ketika, Oktober 2016, Rizal meminta izin untuk libur latihan pada Desember 2016. Sebab, Perpani akan menggelar turnamen panahan lokal di Bogor.

Namun, jawaban presiden di luar perkiraannya. ”Beliau menyampaikan, saya ikutan,” kata Rizal menirukan presiden.

Mulanya, dia menganggap angin lalu pernyataan tersebut. Tapi, sekitar November 2016, mantan gubernur DKI tersebut menanyakan lagi persiapan lomba. Rupanya, itu pernyataan serius. Perasaan Rizal kala itu campur aduk. Bingung.

Turnamen yang awalnya kecil-kecilan harus berubah seiring keikutsertaan presiden. Sejak saat itu, kesibukannya bertambah. Dia sedikit lebih keras dalam menyiapkan turnamen.

Sadar persiapan tak banyak, turnamen pun diundur pada Januari 2017. Selain itu, skala pun diperluas. Dengan harapan peserta semakin banyak, pengumpulan dana pun bisa semakin mudah.

Saat itu pihak istana juga membantu sokongan dana dan mencari sponsor. Di tengah mempersiapkan turnamen, kesibukan untuk melatih presiden jauh meningkat.

Sebab, presiden ingin latihan lebih intens. Bukan hanya di Istana Bogor, di Istana Merdeka Jakarta, di sela-sela kesibukannya, Jokowi juga berlatih.

Lalu, apa kesulitannya melatih presiden? Mantan anggota DPRD Kota Bogor itu menyebutkan, kendalanya ada di psikis.

Meski tidak ada larangan, rasa ewuh pakewuh tidak bisa dibohongi. Lainnya sama saja. Saat berlatih, presiden cukup tekun dan pandai mencerna materi.

Satu hal yang membuatnya terkesan adalah ingatannya. Menurut dia, presiden sangat jeli dan kuat dalam ingatan.

Saat berlatih, presiden sangat konsisten dengan peralatannya. Jika tidak terpaksa, tidak mau ganti.

Bahkan, saat melakukan aksi panahan dalam peresmian countdown Asian Games di Monas Agustus 2017, presiden masih ingin memakai alat yang sama.

Selama berlatih, Rizal mengaku cukup nyaman berinteraksi dengan presiden. Berbagai hal banyak dibicarakan dalam kurun waktu sekitar lima bulan itu.

Bahkan, Jokowi kerap cerita berbagai persoalan. Mulai olahraga, politik, aksi massa 212 yang kala itu ramai, hingga soal Ahok yang kebetulan teman kuliahnya di Trisakti. Kini, meski sudah jarang latihan, hubungannya dengan presiden masih terjaga.

Saat Kahiyang Ayu menikah, dia ditelepon dan diundang untuk hadir. Bahkan, saat salah seorang staf pelatih panah melangsungkan pernikahan, giliran presiden yang hadir.

Kini, setelah sekian bulan tidak bertemu, dia dan ajudan presiden tengah menyusun kembali jadwal latih panahan. Presiden sendiri dalam vlognya sudah membeberkan alasannya suka bermain panahan.

Kata dia, banyak manfaat yang didapat dari olahraga yang dianjurkan dalam agama Islam itu. ”Perlu konsentrasi, perlu fokus, ada target sasaran. Itu yang saya senang,” ujarnya. (*/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Puji Jokowi Karena Melanjutkan Program SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler